entah kenapa jemari mulai mengikuti arah keyboard laptop dan menulis kepiluan di akun ini. Atau mungkin mulai pilu dengan semuanya, atau mungkin kebahagian yang tak terlihat dihidup ini. Hampir 6 bulan tiada kabar diakun ini. mungkin mau mulai aktif mengisi kembali tetang hal yang perlu disebarkan dan bisa jadi menghilang lagi tanpa bekas. Kutipan cerita atas kebahagia'an di balik fake smile saya atau kepedihan sahaja yang saya bagikan percuma dan kalian hanya membaca kepiluan tersebut. Entah kadang tak bisa ditebak atas naskah-naskah yang dibuat oleh sang pencipta buat saya. terkadang kebahagian yang begitu hebat dalam beberapa hari dan terkadang perih yang menyakitkan dalam satu hari tetapi terngiang untuk selamanya. merasa bosan atas hidup yang diberikan. mencoba mensyukuri tetapi entah kenapa itu sulit. dan begitu seterusnya meratapi hidup yang tak henti-hentinya. banyak bila jangan terlalu dipikirkan entah kenapa banyak orang mudah berbicara seperti itu, mungkin hidupnya sangat mudah dan tanpa masalah. Iya ini hidup saya dengan kepiluan dan kebahagian yang perlu ditumpah kan dalam ketik jemari disebuah akun ini.
Biarkan kata-kata aneh terbentuk, hanya menuangkan semuanya disini karna itu didalam pikirku
Saturday, March 26, 2016
Lara Yang Terluka
pikiran kacau ditelan ketidak nyamanan
hati merana atas kepiluan yang dipendam
hidup yang dijalan penuh dengan ketidak singkronan
bagai terjebak didalam labirin api berkobaran
apa mungkin kesalahan yang terhempas
atau mungkin ini hukaman bagi mulut tak bertulang
atau mungkin perilaku peri pengluka jiwa tak berdosa
apa salah melanpiaskan atas mereka penyakit jiwa
apa salah melakukan hal yang sama
tetapi kenapa jiwa tanpa tentram itu mala berbalik kepada tubuh tak berdaya
pikiran ini berkata ini tidak adil
atau malah sebaliknya sang pencipta berkata itu sangat adil.
hati merana atas kepiluan yang dipendam
hidup yang dijalan penuh dengan ketidak singkronan
bagai terjebak didalam labirin api berkobaran
apa mungkin kesalahan yang terhempas
atau mungkin ini hukaman bagi mulut tak bertulang
atau mungkin perilaku peri pengluka jiwa tak berdosa
apa salah melanpiaskan atas mereka penyakit jiwa
apa salah melakukan hal yang sama
tetapi kenapa jiwa tanpa tentram itu mala berbalik kepada tubuh tak berdaya
pikiran ini berkata ini tidak adil
atau malah sebaliknya sang pencipta berkata itu sangat adil.
Subscribe to:
Posts (Atom)