Kisah Nabi Sulaiman Alahissalam
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Kelompok 4
1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ...............................
6. ...............................
7. ...............................
Kelas : ..................
Guru Pembimbing :
.............................
SMA/SMK
..................................
Tahun Ajaran 20..../20....
Naskah
Drama Kisah Nabi Sulaiman Alahissalam dan Ratu Bilqis
Pemain
1.
Nabi Sulaiman diperankan
oleh ......................
2.
Ratu Bilqis diperankan oleh
.........................
3.
Burung Hud-hud diperankan
oleh .........................
4.
Prajurit 1 diperankan oleh ............................
5.
Prajurit 2 diperankan oleh .......................
6.
Pembesar 1 diperankan oleh ..........................
7.
Pembesar 2 deperankan oleh .........................
8.
Utusan diperankan oleh ........................
9.
Jin Ifrit diperankan oleh ..........................
10. Semut diperankan oleh ..........................
Nabi Sulaiman Alaihissalam adalah seorang raja yang
penuh kewibawaan. Kerajaannya begitu luas dan megah. Ia dikaruniai Allah
Subhana Wa Ta’ala mukjizat yang tak dimiliki oleh nabi-nabi lain yaitu bisa
berbicara dengan golongan hewan dan menguasai bahasa binatang.
Suatu
ketika Nabi Sulaiman Alaihissalam dipertemukan dengan Ratu Bilqis yang
menyembah matahari beserta seluruh pengikutnya dikerajaan Saba’. Akankah
pertemuan dengan Nabi Sulaiman Alaihissalam membuat Ratu Bilqis menyembah Allah
Subhana Wa Ta’ala? Mari kita simak kisahnya bersama-sama!
Adegan 1
Nabi Sulaiman Alahissalam mengadakan pertemuan besar.
Namun burung hud-hud belum hadir dalam pertemuan itu.
Sulaiman :
“Dimanakah burung Hud-hud? Kenapa dia tidak kelihatan?”
Prajurit 1 :
“Maaf, Baginda raja. Kami tidak tahu.”
Sulaiman :
“Padahal dia punya tugas penting!” (sambil menahan marah)
Prajurit 1 :
“Semoga burung hud-hud segera datang, Baginda” (menunduk)
Burung
Hud-hud tiba-tiba datang dengan nafas yang tersengal-sengal.
Hud-hud :
“Ampun, Baginda raja. Aku terlambat.”
Sulaiman : “Kenapa kau terlambat?”
Hud-hud : “Aku baru melihat kerajaan Saba. Kerajaan itu sangat makmur dan diperintah oleh seorang ratu bernama Bilqis. Tapi...”
Sulaiman :
“Tapi kenapa?”
Hud-hud : “Mereka menyembah matahari.”
Prajurit 1 : “Apakah kau tidak bohong?”
Hud-hud :
“Aku tidak bohong.”
Adegan 2
Nabi Sulaiman Alahissalam pun tertarik dengan cerita
Hud-hud dan bermaksud mengajak ratu Bilqis untuk menyembah Allah Subhana Wa
Ta’ala. Nabi Sulaiman Alahissalam pun menulis surat kepada Ratu Bilqis dan
memerintahkan burung Hud-hud untuk mengantarkan surat tersebut. Sesampai di
kerajaan Saba’ burung Hud-hud pun menemui Ratu Bilqis di singgasananya lalu
meletakkan sepucuk surat.
Pembesar 1 :
“Burung apakah itu?”, “Dia sangat cerdik!
Pembesar 2 : “Lihat
burung itu memberikan surat kepada Ratu Bilqis.”
Ratu Bilqis : (membuka surat) “Dia mengantarkan surat dari Raja Sulaiman.”
Ratu lalu membaca surat itu.
Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha
penyayang. Bahwa janganlah kamu berlaku sombong terhadapku. Dan datanglah
kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.
Sesungguhnya aku mengajakmu menyembah Allah tuhan
semesta alam. Hentikanlah cara beribadah menyembah matahari. Karena
sesungguhnya itu perilaku orang-orang kafir.
Setelah membaca
surat dari Nabi Sulaiman Alahissalam, Ratu bilgis bertanya kepada para
pembesarnya.
Ratu Bilgis : “Hai
para pembesarku bantu aku dalam menyelesaikan masalah ini.”
Pembesar 1 : “Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan juga memiliki kekuasaan. Apapun perintah Ratu akan saya laksanakan.”
Ratu
Bilgis : “Baiklah kalau begitu bawa
Utusanku kesini, cepat...” (dengan nada suara keras)
Pembesar 1 : “Baik
Ratuku” (bergegas melaksanakan perintah)
Datanglah Utusan tersebut
Utusan : “Wahai
Ratuku, ada apa hamba diminta menghadap?”
Ratu Bilqis : “Antarkan surat dan hadiah ini pada Raja Sulaiman.”
Utusan : “Baik Ratuku...” (bergegas pergi meninggalkan kerajaan)
Adegan 3
Ratu Bilqis lalu mengirimkan surat balasan kepada Nabi
Sulaiman Alhissalam. Seorang utusan datang ke kerajaan Nabi Sulaiman
Alahissalama dengan membawa hadiah-hadiah untuk merayu hati sang Raja.
Utusan : “Ini surat daru Ratu Bilqis dan hadiah-hadiah ini untuk Raja Sulaiman.”
(sambil menyerahkan surat dan hadiah kepada Nabi Sulaiman Alahissalam)
Sulaiman :
“Bawalah kembali hadiah ini!”
Utusan :
“Kenapa wahai Raja?”
Sulaiman : “Apakah (Patut) kamu menolong aku dengan harta? Maka apa yang diberikan Allah Subhana Wa Ta'ala kepadaku lebih baik dari pada apa yang diberikannya kepaamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.”
Utusan pun kembali ke kerajaan Saba’. Ratu Bilqis pun
akhirnya berniat mendatangi kerajaan Nabi Sulaiman Alhiss. Kabar itu lalu
diketahui Nabi Sulaiman Alahissalama.
Adegan 4
Nabi
Sulaiman Alahissalam mengajak semua prajurit berkumpul untuk menyambut
kedatangan rombongan Ratu Bilqis.
Sulaiman : “Wahai seluruh prajuritku, cepatlah
berkumpul, aku akan memberitahukan kabar penting pada kalian semua.”
Prajurit
1, 2
dan : “Kabar penting apa baginda?”
dan : “Kabar penting apa baginda?”
Jin Ifrit
Sulaiman : “Besok Ratu Bilqis akan datang kemari, persiapkan diri kalian untuk menyambut kedatangannya.”
Prajurit 1, 2
dan : “Baik Baginda Raja...”
Jin IfritSulaiman : “Sebelum Ratu Bilgis datang, mari kita memberikan kejutan untuknya.”
Prajurit 1, 2
dan : “Kejutan apa tuan?”
Jin Ifritdan : “Kejutan apa tuan?”
Sulaiman :
“Diantara kalian siapa yang bisa memindahkan istana Ratu Bilqis?”
Prajurit 1 : “Untuk apa kita memindahkan istana
Ratu Bilgis kesini?”
Sulaiman : “Supaya dia sadar akan kekuasaan dan karunia Allah Subhana Wa Ta'ala ”
Prajurit 1, 2
dan : “Ooooooo..... Begitu tho....,
betul...betul...betul...”
Jin Ifrit
Jin Ifrit : “Saya sanggup baginda raja, saya akan datang dengan membawa
singgasana itu kepada baginda sebelum baginda berdiri dari tempat duduk.
Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya dan lagi dapat dipercaya.”
Nabi Sulaiman Alahissalam tidak mengomentari sedikit
pun terhadap apa yang dikatakan oleh jin Ifrit. Tampak ia menunggu tanggapan
lain yang mampu menghadirkan singgasana Bilqis yang lebih cepat dari itu.
Sulaiman menoleh kepada seseorang di sana yang duduk di atas naungan (seorang
yang mempunyai ilmu dari al-Kitab).
Orang yang Mempunyai Ilmu Kitab :
“Saya akan membawa singgahsana itu kepada baginda sebelum mata baginda berkedip.”
Belum lama seseorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab
menyatakan kalimatnya sehingga singga sana itu muncul di hadapan Nabi Sulaiman
Alahissalam. Ia mampu menghadirkan singgasana itu lebih cepat atau lebih
sedikit dari kedipan mata ketika mata itu tertutup dan terbuka. Al-Qur'an
al-Karim tidak menyingkap kepribadian seseorang yang menghadirkan singgasana
itu. Al-Qur'an hanya menggaris bawahi bahwa orang itu mempunyai ilmu dari
al-Kitab. Al-Qur'an tidak menjelaskan kepada kita, apakah ia seorang malaikat
atau manusia atau jin. Begitu juga Al-Qur'an al-Karim sepertinya menyembunyikan
kitab yang dimaksud di mana darinya orang tersebut mempunyai kemampuan yang
luar biasa ini.
Sulaiman : “Ini adalah termasuk karunia Tuhanku
untuk mencoba aku, apakah aku-bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan
barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan)
dirimu sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.", Ya Allah Terimakasih atas karunia-Mu.”
Prajurit 1,2,
dan : “Maha besar Allah....”
Jin Ifrit
Adegan 5
Semut-semut sedang berlalu-lalang. Nabi Sulaiman
Alahissalam menyuruh para semut untuk menepi agar tidak diinjak oleh Ratu
Bilqis dan rombongannya.
Sulaiman :
“Hai semut-semut! Menepilah!”
Semut :
“Baik, baginda raja!”(semut-semut lalu menepi)
Ratu Bilqis pun datang. Ia sangat takjub dengan
pemandangan di depannya. Istanya di sana mirip sekali dengan yang dia miliki.
(Ratu bilqis dan para prajuritnya datang ke istana Raja Sulaiman dengan
menyayikan lagu dengan nada Cinderela di ubah syair lagunya menjadi “Ratu
Bilqispun datang dengan para prajurit untuk menemui Nabi Sulaiman Alahissalam”).
Ratu Bilqis :
“ Waww..... megah sekali istana ini, mirip sekali dengan istanaku.”
Sulaiman :
“Istanamu kupindahkan kemari.”
Ratu Bilqis pun semakin kagum dan heran dengan
mukjizat Nabi Sulaiman Alahissalam yang bisa melakukan itu semua. Ia lalu
berjalan di atas lantai kaca yang ia pikir adalah lantai penuh air. Ratu Bilqis
mengangkat gaunnya karena takut basah.
Sulaiman :
“Tidak usah diangkat, ini bukan air!”
Ratu Bilqis :
“Benarkah?” (Ratu menurunkan gaun)
Prajurit 1 :
“Benar, Ratu.”
Sulaiman : “Inilah
bukti kekusaan Allah Subhana Wa Ta’ala”
Ratu Bilgis : “Ya
Tuhanku
Ma’afkan aku tidak
mengenalmu
Matahari yang selama ini
aku sembah
Bukanlah Tuhanku
Ya Allah jaga dan
lindungilah aku
Aku berjanji akan berserah
diri kepada-Mu
Terimakasih sudah menbuka
pintu hatiku (sambil bersujud)”
Maka sejak saat itu pun kedua kerajaan saling menjalin
kerjasama. Dengan pendekatan yang halus dan penuh kesabaran yang dilakukan oleh
Nabi Sulaiman Alahiwassalam, akhirnya Ratu Bilqis mau menyembah Allah Subhana
Wa Ta’ala dan mengharuskan penduduk Saba’ meninggalkan matahari, lalu
bersama-sama menyembah Allah Subhana Wa Ta’ala.
Suatu ketika, Nabi Sulaiman Alahissalam pun menjadikan
Ratu Bilqis sebagai istrinya. Mereka pun hidup bahagia dengan dua kekuatan
kerajaan besar untuk terus berjuang mengemban amanat dari Allah untuk memberantas segala
bentuk kemusyrikan dan menyebarluaskan kebenaran hingga agama Allah Subhana Wa
Ta’ala berdiri tegak dimuka bumi.
**Selesai**
No comments:
Post a Comment