November adalah bulan yang ditunggu-tunggu disetiap
tahunnya. Dimana ada satu tanggal yang saya tunggu untuk mensyukuri nikmat dan
karunia atas satu tahun perjalanan hidup. Banyak hal yang terekam indah di
bulan-bulan kemarin, sedikit haru dan kebahagian yang tak terhingga masih
terbenak di dalam pikir. Walaupun masih pilu menanti sebuah kesuksesan yang belum terangkul dan membuatku sedikit meratap. Minggu terakhir dimana 3 hari
sebelum hari instrospeksi diri datang kabar duka menyelimutiku. Hati
mengguncang seketika, ledakan air mata pun tak terbantahkan. Ayahanda yang kami
cintai pun berpulang ke hadpan Allah Subhana Wa Ta'ala, sebelum hari spesial itu. Hening
pilu menyelimut kalbu. Rinti itu terasa, kehilangan itu sangat terasa terbayang
hingga sekarang. Aku pun seperti ditegur seketika oleh pemilik alam,
"sadarkah kau bahwa sanya kematian bisa datang kapan saja dan dimana
saja? Tidak pilih tua atau muda atau pun sehat atau sakit, kematian itu pasti
datang. Atau mungkin itu cara engkau (Allah) ingin menujukanku untuk intropeksi
diri tentang kematian, aku baru terbenak dan tertegun sekarang saat jemari ini
mengiringi pikir. Ya Allah ampuni segala dosaku dan orang tuaku dan bantu aku
untuk mengingatmu dan tetap dijalanmu serta istiqoma atas semua perintah dan
menjauhi laranganmu. Dan izinkan hamba mebahagiakan satu satunya kekesayanganku
yaitu ibu. Aamiin.
November adalah bulan yang ditunggu-tunggu disetiap tahunnya. Dimana ada satu tanggal yang saya tunggu untuk mensyukuri nikmat dan karunia atas satu tahun perjalanan hidup. Banyak hal yang terekam indah di bulan-bulan kemarin, sedikit haru dan kebahagian yang tak terhingga masih terbenak di dalam pikir. Walaupun masih pilu menanti sebuah kesuksesan yang belum terangkul dan membuatku sedikit meratap. Minggu terakhir dimana 3 hari sebelum hari instrospeksi diri datang kabar duka menyelimutiku. Hati mengguncang seketika, ledakan air mata pun tak terbantahkan. Ayahanda yang kami cintai pun berpulang ke hadpan Allah Subhana Wa Ta'ala, sebelum hari spesial itu. Hening pilu menyelimut kalbu. Rinti itu terasa, kehilangan itu sangat terasa terbayang hingga sekarang. Aku pun seperti ditegur seketika oleh pemilik alam, "sadarkah kau bahwa sanya kematian bisa datang kapan saja dan dimana saja? Tidak pilih tua atau muda atau pun sehat atau sakit, kematian itu pasti datang. Atau mungkin itu cara engkau (Allah) ingin menujukanku untuk intropeksi diri tentang kematian, aku baru terbenak dan tertegun sekarang saat jemari ini mengiringi pikir. Ya Allah ampuni segala dosaku dan orang tuaku dan bantu aku untuk mengingatmu dan tetap dijalanmu serta istiqoma atas semua perintah dan menjauhi laranganmu. Dan izinkan hamba mebahagiakan satu satunya kekesayanganku yaitu ibu. Aamiin.
No comments:
Post a Comment