MAKALAH
KERAJAAN ISLAM DI JAWA: DEMAK DAN MATARAM
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
MATA PELAJARAN :
SEJARAH INDONESIA
SMA
.............................................
TAHUN
AJARAN 2018-2019
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah Subhana Wa Ta’ala yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
tersebut.
Makalah ini
sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada Allah Subhana Wa Ta’ala dan semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, Kami dengan
lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah yang kami buat tersebut.
Akhir kata
kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat dan menambah ilmu
pengetahuan tentang Sejara Islam untuk pembaca.
Palembang, Juni 2019
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................... i
DAFTAR
ISI ........................................................................ ii
BAB
I : PENDAHULUAN .......................................................... 1
1.
Latar Belakang ...................................................................... 1
2.
Rumusan Masalah
................................................................ 2
3.
Tujuan ................................................................................... 3
BAB
II : PEMBAHASAN ........................................................... 4
1.
Kerajaan Islam Demak
......................................................... 4
2.
Kerajaan/Kesultanan Mataram
........................................... 6
BAB
III : PENUTUP ................................................................ 9
1.
Kesimpulan
............................................................................ 9
2.
Saran
....................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................ 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Mulai dari abad ke-6 ajaran Islam
masuk ke Indonesia oleh para pedagang dan saudagar dari negeri Islam. Masuknya
Islam ke Indonesia dikarenakan posisi Indonesia sangat strategis, terletak
diantara dua samudera dan dua benua.
Posisinya yang strategis ini
menyebabkan para pedagang, saudagar, penjelajah, sampai para penjajah pun
mampir ke Indonesia. Pulau Jawa yang sudah dari dulu menjadi pusat
pemerintahan, juga memiliki kerajaan Islam. Kerajaan Islam di Jawa ini muncul dan
berkembang cukup pesat, seperti contoh kerajaan mataram islam dan kerajaan islam demak. Maka itu pentingnya mengetahui kerajaan
Islam di Jawa, mulai dari kerajaan Islam pertama, kerajaan Islam terbesar, dan
juga kerajaan Islam yang terakhir bertahan eksistensinya.
KERAJAAN-KERAJAAN/KESULTANAN DI PULAU JAWA
Peta Pulau Jawa Saat Ini
Pulau Jawa adalah pulau yang dari
dulu udah jadi pusat pemerintahan. Dari zaman kerajaan sampe zamannya susah
nyari pekerjaan (maksudnya zaman sekarang). Kerajaan Islam di Jawa juga cukup
banyak dan wilayah kekuasaannya juga terbilang cukup luas.
Mulai dari kerajaan Islam
yang pertama hingga yang terakhir ada di
Jawa. Berikut kerajaan-kerajaan Islam di Jawa :
- Kesultanan
Banten
- Kesultanan
Cirebon
- Kesultanan
Demak
- Kesultanan
Mataram
- Kesultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat
- Kesultanan
Pajang
- Kesultanan Surakarta Hadiningrat
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari
pemaparan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1.2.1 KERAJAAN/KESULTANAN DEMAK
- Apa yang kamu ketahui tentang Kerajaan Demak ?
- Kapan Kerajaan Demak mengalami masa keemasan dan dibawah pemerintahan siapa ? Jelaskan !
- Dimana letak Kerajaan Demak ?
- Siapakah pendiri Kerajaan Demak pertama kali ?
- Mengapa Kerajaan Demak mengalami kemunduran ?
- Bagaimana Perekonomian, Kehidupan sosial dan kebudayaan di kesultanan/kerajaan demak ?
1.2.2 KERAJAAN/KESULTANAN MATARAM
- Apa yang kamu ketahui tentang Kerajaan/Kesultanan Mataram ?
- Kapan Kerajaan/Kesultanan Mataram berdiri?
- Dimana letak Kerajaan/Kesultanan Mataram ?
- Siapa nama Raja pertama kali yang memimpin Kerajaan/Kesultanan Mataram ?
- Mengapa Kerajaan/Kesultanan Mataram mengalami keruntuhan ?
- Bagaimana keadaan politik Kerajaan/Kesultanan Mataram ?
1.3 TUJUAN
Tujuan
penulisan atau pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1.3.1
Kerajaan
Islam Demak
- Untuk menambah pengetahuan tentang kerajaan islam demak.
- Untuk mengetahui tentang kepemerintahan dan masa keemasan kerajaan islam demak.
- Untuk mengetahui letak kerajaan islam demak.
- Untuk mengetahui pendiri kerjaan islam demak yang pertama.
- Untuk mengetahui kemuduran yang terjadi di kerajaan islam demak.
- Untuk mengetahui Perekonomian, Kehidupan sosial dan kebudayaan di kerajaan Islam demak.
1.3.2
Kerajaan/Kesultanan
Mataram
- Untuk menambah pengetahuan tentang kerajaan/kesultanan mataram.
- Untuk mengetahui berdirinya kerajaan/kesultanan mataram.
- Untuk mengetahui letak dari kerajaan/kesultanan mataram.
- Untuk mengetahui pendiri dan pemimpin pertama kali kerajaan/kesultanan mataram.
- Untuk mengetahui keruntuhan yang terjadi di kerajaan/kesultanan mataram.
- Untuk mengetahui keadaan politik yang ada dikerajaan/kesultanan mataram.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KERAJAAN ISLAM DEMAK
1. Apa yang kamu ketahui tentang Kerajaan
Demak ?
Yaitu: Kesultanan Demak atau
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pantai utara Jawa
(“Pasisir”). Menurut tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan kabupaten dari
kerajaan Majapahit, kemudian muncul sebagai kekuatan baru mewarisi legitimasi
dari kebesaran Majapahit.
2. Kapan Kerajaan Demak mengalami
masa keemasan dan dibawah pemerintahan siapa ? Jelaskan !
Yaitu: Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi
kerajaan yang kuat di Pulau Jawa, tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang
mampu menandingi usaha kerajaan ini dalam memperluas kekuasaannya dengan
menundukan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman di nusantara.
- Di
bawah Pati Unus
Demak
di bawah Pati Unus adalah Demak yang
berwawasan nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan
Demak sebagai kerajaan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak
merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Kemudian beberapa kali ia
mengirimkan armada lautnya untuk menyerang Portugis di Malaka.
- Di bawah Trenggana
Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa
Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut
Sunda Kelapa dari Pajajaran serta
menghalau tentara Portugis yang akan
mendarat di sana (1527), juga menaklukkan hampir seluruh Pasundan/Jawa Barat
(1528 - 1540) serta wilayah-wilayah bekas Majapahit di Jawa Timur seperti Tuban
(1527), Madura (1528), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527 - 1529),
Kediri (1529), Malang (1529 - 1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1529 -
1546). Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian
digantikan oleh Sunan Prawoto. Salah
seorang panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda
asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi
menantu raja Trenggana. Sementara Maulana
Hasanuddin putera Sunan Gunung Jati diperintah
oleh Trenggana untuk menundukkan Banten Girang. Kemudian hari
keturunan Maulana Hasanudin menjadikan Banten sebagai
kerajaan mandiri. Sedangkan Sunan Kudus merupakan
imam di Masjid Demak juga pemimpin utama dalam penaklukan Majapahit sebelum
pindah ke Kudus.
3. Dimana letak Kerajaan
Demak ?
Yaitu: Lokasi keraton Demak, yang pada masa itu berada di
tepi laut, berada di kampung Bintara (dibaca "Bintoro" dalam bahasa Jawa), saat
ini telah menjadi bagian kota Demak di Jawa Tengah.
Sebutan kerajaan pada periode ketika beribukota di sana dikenal sebagai Demak
Bintara. Pada masa raja ke-4 (Sunan Prawoto), keraton dipindahkan ke
Prawata (dibaca "Prawoto") dan untuk periode ini kerajaan
disebut Demak Prawata. Sepeninggal Sunan Prawoto, Arya Penangsang
memerintah kesultanan yang sudah lemah ini dari Jipang-Panolan (sekarang
dekat Cepu). Kotaraja Demak dipindahkan ke Jipang dan untuk priode ini dikenal
dengan sebutan Demak
Jipang.
4. Siapakah pendiri Kerajaan
Demak pertama kali ?
Yaitu: Kerajan Islam Pertama Ini Didirikan Oleh Raden
Patah Atas Restu Dan Dukungan Para Walisongo Yang Diperkirakan Tidak Lama
Setelah Keruntuhan Kerajaan Majapahit ( Semasa Pemerintahan Prabu Brawijaya Ke
V / Kertabumi ) Yaitu Tahun ± 1478 M . Sinengkelan ( Ditandai Dengan Condro
Sengkolo ) “ SIRNO ILANG KERTANING BUMI “ . Adapun Berdirinya Kerajaan Demak
Sinengkelan “ Geni Mati Siniram Janmi” Yang Artinya Tahun Soko 1403 / 1481 M.
5. Mengapa Kerajaan Demak
mengalami kemunduran ?
Yaitu: Setelah Sultan Trenggono Wafat Muncul Kekacauan Dan
Pertempuran Antara Para Calon Pengganti Raja. Konon, Ibukota Demak Pun Hancur
Karenanya. Para Calon Pengganti Raja Yang Bertikai Itu Adalah Anak Trenggono,
Sunan Prawoto Dan Arya Penangsang Anak Dari Pangeran Sekar Ing Seda Lepen, Adik
Tiri Sultan Trenggono Yang Dibunuh Oleh Sunan Prawoto Ketika Membantu Ayahnya
Merebut Tahta Demak. Arya Penangsang Dengan Dukungan Dari Gurunya Sunan
Kudus Untuk Merebut Takhta Demak, Mengirim Anak Buahnya Yang Bernama Rangkud
Untuk Membalas Kematian Ayahnya.
6. Bagaimana Perekonomian,
Kehidupan sosial dan kebudayaan di kesultanan/kerajaan demak ?
Yaitu:
- Perekonomian
di Kerajaan Demak berkembang dengan pesat dalam dunia maritim karena didukung
oleh penghasilan dalam bidang agraris yang cukup besar. Kerajaan Demak
mengusahakan kerjasama yang baik dengan daerah-daerah di pantai utara Pulau
Jawa yang telah menganut agama Islam sehingga tercipta semacam federasi atau
persemakmuran dengan Demak sebagai pemimpinnya.
- Kehidupan sosial Kerajaan Demak kebanyakan telah diatur oleh aturan -aturan Islam tapi tak juga meninggalkan tradisi yang lama.
- Kebudayaan yang berkembang di Kerajaan Demak mendapat dukungan dari para wali terutama Sunan Kalijaga. Masjid Demak dan perayaan Sekaten adalah salah satu peninggalan budayanya.
2.2 KERAJAAN/KESULTANAN MATARAM
1. Apa yang kamu ketahui
tentang Kerajaan/Kesultanan Mataram ?
Yaitu: kerajaan Islam di Pulau Jawa yang
pernah berdiri pada abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan
penguasa Majapahit. Asal-usulnya adalah suatu Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang,
berpusat di "Bumi Mentaok" yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan
sebagai hadiah atas jasanya. Raja berdaulat pertama adalah Sutawijaya (Panembahan
Senapati), putra dari Ki Ageng Pemanahan.
2. Kapan Kerajaan/Kesultanan
Mataram berdiri?
Yaitu: Kerajaan/Kesultanan Mataram berdiri pada abad Ke-17 M
3. Dimana letak
Kerajaan/Kesultanan Mataram ?
Yaitu: Letak Kerajaan Mataram ada di daerah Jawa Tengah
bagian selatan dengan pusatnya Kota Cede atau Pasar Cede dekat daerah
Yogyakarta sekarang. Dari daerah inilah Kerajaan Mataram terus berkembang
hingga akhimya menjadi kerajaan besar dengan wilayah kekuasannya meliputi daerah
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian daerah Jawa Barat.
4. Siapa nama Raja pertama
kali yang memimpin Kerajaan/Kesultanan Mataram ?
Yaitu: Raja pertama Kerajaan Mataram Islam adalah Sutawijaya (1586 – 1601)
sebagai anak pemanahan dan anak angkat Sultan Hadiwijaya. Sebagai sultan
di Mataram, ia bergelar
Penembahan Senopati Ing Alaga Sayidim Panatagama
5. Mengapa
Kerajaan/Kesultanan Mataram mengalami keruntuhan ?
Yaitu: Kemunduran Mataram Islam Berawal Saat Kekalahan Sultan
Agung Merebut Batavia Dan Menguasai Seluruh Jawa Dari Belanda. Setelah
Kekalahan Itu, Kehidupan Ekonomi Rakyat Tidak Terurus Karena Sebagian Rakyat
Dikerahkan Untuk Berperang. Rasa Permusuhan Wangsa Sailendra Terhadap Jawa
Terus Berlanjut Bahkan Ketika Wangsa Isana Berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok Memulai
Periode Jawa Timur, Pasukan Sriwijaya Datang Menyerangnya. Pertempuran Terjadi
Di Daerah Anjukladang (Sekarang Nganjuk, Jawa Timur) Yang Dimenangkan Oleh
Pihak Mpu Sindok.
6. Bagaimana keadaan politik
Kerajaan/Kesultanan Mataram ?
Yaitu: Setelah Berhasil Dlm Memindahkan Pusat Dr Kerajaan
Pajang Menuju Mataram, Sutawijaya Kemudian Dinobatkan Untuk Menjadi Raja
Mataram. Ia Kemudian Memiliki Gelar Sebagai Panembahan Senapati Ing Alaga
Sayidin Panatagama Atau Yg Dikenal Sebagai Panembahan Senapati. Dia Kemudian
Memerintah Di Kerajaan Mataram Yg Dimulai Pd Tahun 1586. Di Bawah
Kepemimpinannya, Ternyata Banyak Terjadi Sebuah Pemberontakan Yg Ada Di Pesisir
Pantai Utara Jawa. Terdapat Beberapa Daerah Yg Menentang Upaya Senapati Didlm
Memperluas Wilayah Kekuasaannya. Hal Tesebut Disebabkan Panembahan Senapati
Melaksanakan Perluasan Kekuasaannya Sampai Ke Surabaya, Madiun, Pasuruan,
Ponorogo, Blambangan, Panarukan, Galuh Dan Cirebon. Meskipun Dgn Susah
Payahnya, Panembahan Terus Melakukan Usaha Dlm Menundukkan Bupati-Bupati Yg
Selalu Berniat Untuk Menentangnya. Kemudian Pd Tahun 1595, Daerah Galuh Dan
Cirebon Yg Ada Di Jawa Barat Mampu Dikalahkan Oleh Kerajaan Mataram Islam.
Sehingga Pd Akhir Dr Masa Kepemimpinan Panembahan Senapati, Mataram Berhasil
Dlm Meletakkan Landasan Kekuasaanya Yg Dimulai Dr Pasuruan Yg Ada Di Jawa Timur
Sampai Ke Galuh Yg Ada Di Jawa Barat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1.1 KESIMPULAN KERAJAAN/KESULTANAN DEMAK
Kerajaan Demak Berdiri Tahun 1500.
Raja Pertama Kerajaan Demak Adalah Raden Fatah, Yang Bergelar Sultan Alam Akbar
Al-Fatah. Pada Masa Pemerintahannya Kerajaan Demak Berkembang Dengan Pesat.
Dapat Berkembang Dengan Pesat Karena Memiliki Daerah Pertanian Yang Luas
Sebagai Penghasilan Bahan Makanan, Terutama Beras. Selain Itu, Kemajuan Yang
Dialami Demak Ini Dipengaruhi Oleh Jatuhnya Malaka Ke Tangan Portugis. Kerajaan
Demak Tumbuh Sebagai Pusat Perdagangan, Demak Juga Tumbuh Menjadi Pusat
Penyebaran Agama Islam. Para Wali Adalah Penyebar Agama Islam Di Demak. Mereka
Memanfaatkan Posisinya Untuk Lebih Menyebarkan Islam Kepada Penduduk Jawa.
Wafatnya Sultan Trenggana (1546)
Menyebabkan Kemunduran Kerajaan Demak. Terjadi Perebutan Kekuasaan Antara
Pangeran Prawato (Putra Sultan Trenggana) Dengan Aria Panangsang (Keturunan
Sekar Sedo Lepen (Adik Sultan Trenggana)). Dalam Perebutan Kekuasaan Itu, Aria
Panangsang Membunuh Pangeran Prawoto Dan Putranya, Pangeran Hadiri. Ratu
Kalinyamat Dan Aria Pangiri Memohon Bantuan Kepada Adiwijaya Di Pajang. Dalam
Pertempuran Itu, Adiwijaya Berhasil Membunuh Aria Panangsang. Setelah Itu,
Adiwijaya Memindahkan Ibu Kota Kerajaan Demak Ke Pajang Pada Tahun 1568.
Peristiwa Ini Menjadi Akhir Dari Kerajaan Demak.
3.3 KESIMPULAN KERAJAAN/KESULTANAN MATARAM
Mataram
merupakan sebuah kerajaan Islam yang letaknya berada di pedalaman. Mataram pada
mulanya merupakan sebuah hutan di wilayah kerajaan Pajang. Mataram diberikan
kepada Ki Ageng Pemanahan atas jasanya dalam pembunuhan Sunan Prawoto. Oleh Ki
Ageng Pemanahan, mataram dibangun menjadi sebuah Kadipaten.
Oleh Sutawijaya, Mataram dibangun menjadi sebuah kerajaan yang besar. Menggantikan kerajaan Pajang yang berhasil dikalahkan. Sutawijaya bergelar penembahan Senopati ing Alaga. Senopati berhasil meluaskan wilayah Mataram hingga hampir seluruh Jawa.
Oleh Sutawijaya, Mataram dibangun menjadi sebuah kerajaan yang besar. Menggantikan kerajaan Pajang yang berhasil dikalahkan. Sutawijaya bergelar penembahan Senopati ing Alaga. Senopati berhasil meluaskan wilayah Mataram hingga hampir seluruh Jawa.
Sultan
Agung mempersiapkan pasukan, persenjataan, dan armada laut serta penggemblengan
fisik dan mental. Usaha Sultan Agung akhirnya berhasil pada tahun 1625 M.
Kerajaan Mataram berhasil menguasai seluruh Jawa, kecuali Banten, Batavia,
Cirebon, dan Blambangan. Untuk menguasai seluruh Jawa, Sultan Agung mencoba
merebut Batavia dari tangan Belanda. Namun usaha Sultan selama dua
kali untuk mengempung Batavia mengalami kegagalan. Mataram
runtuh akibat adanya pengaruh VOC sejak zaman pemerintahan Amangkurat 1. Serta
adanya dualisme kepemimpinan dalam Mataram sejak diangkatnya Pakubuana 1.
Sehingga Mataram memiliki dua raja.
Oleh karena itu, pada perjanjian Giyanti, Mataram dibagi menjadi dua wilayah yaituKesultanan Ngayogyakarta dan Kasunan Surakarta. Berdasarkan perjanjian Giyanti wilayah Mataram terbagi menjadi dua, wilayah disebelah timur kali Opak dikuasai oleh pewaris tahta Mataram yaitu Sunan Pakubuwana III dan tetap berkedudukan di Surakarta, sementara wilayah disebelah barat diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi sekaligus ia diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwono I yang berkedudukan di Yogyakarta
Oleh karena itu, pada perjanjian Giyanti, Mataram dibagi menjadi dua wilayah yaituKesultanan Ngayogyakarta dan Kasunan Surakarta. Berdasarkan perjanjian Giyanti wilayah Mataram terbagi menjadi dua, wilayah disebelah timur kali Opak dikuasai oleh pewaris tahta Mataram yaitu Sunan Pakubuwana III dan tetap berkedudukan di Surakarta, sementara wilayah disebelah barat diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi sekaligus ia diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwono I yang berkedudukan di Yogyakarta
3.2 SARAN
3.2.1 SARAN KERAJAAN/KESULTANAN DEMAK
Dari Keberadaanya Kerajaan Demak Di Nusantara Pada Masa Yang Lalu. Maka Kita Wajib Mensyukurinya. Rasa Syukur Tersebut Dapat Di Wujudkan Dalam Sikap Dan Perilaku Dengan Hati Yang Tulus Serta Di Dorong Rasa Tanggung Jawab Yang Tinggi Untuk Melestarikan Dan Memelihara Budaya Nenek Moyang Kita. Jika Kita Ikut Berpartisipasi Dalam Menjamin Kelestariannya Berarti Kita Ikut Mengangkat Derajat Dan Jati Diri Bangsa. Oleh Karena Itu Marilah Kita Bersama – Sama Menjaga Dan Memelihara Peninggalan Budaya Bangsa Yang Menjadi Kebanggaan Kita Semua.
3.2.2 SARAN KERAJAAN/KESULTANAN MATARAM
Demikianlah keterangan tentang Kerajaan Mataram Islam yang dapat kami buat. Semoga dengan selesainya karya ini dapat membantu berlangsungya proses belajar mengajar di sekolah khususnya pembelajaran di kelas XI materi Kerajaan Islam Indonesia. Karya ini tentulah masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan krityik sangatlah kami butuhkan demi kesempurnaan untuk tugas yang aka datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Mustopo, M. Habib Dkk. 2011. Sejarah 2.
Jakarta: Yudistira
Indonesian History Penulis Nana Supriatna Penerbit Grafindo Media
PratamaHttp://Www.Kopi-Ireng.Com/2015/04/Sejarah-Kerajaan-Demak.Html
Http://Noviapingkanita.Blogspot.Co.Id/
Http://Sejarahbudayanusantara.Weebly.Com/Kerajaan-Demak.Html
Http://Salsazh.Blogspot.Com/2016/03/Normal-0-False-False-False-En-Us-X-None_12.Html
Http://Miratriani.Blogspot.Com/2012/01/Makalah-Kerajaan-Demak.Html
Http://Adelliyanurkhoirunnisak.Blogspot.Com/2016/03/Makalah-Kerajaan-Islam-Demak-V.Html
Daliman, a. Islamisasi
dan perkembangan kerajaan-kerajaan islam di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit
ombak, 2012
Harun, M. Yahya. Kerajaan
Islam Nusantara abad XVI dan XVII. Yogyakarta: Kurnia Kalam Sejahtera,
1995
Muljana, Slamet. Runtuhnya
Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara,
Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, 2007
Yusuf, Mundzirin, dkk. Sejarah
Peradaban Islam di Indonesia. Yogyakarta: Kelompok Penerbit Pinus, 2007
Darmawijaya, Kesultanan
Islam Nusantara, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010
No comments:
Post a Comment