MAKALAH
Antropometri
“Pengukuran Antropometri”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK ....
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................
5. .........................................
SMA/SMK ..........................................................
TAHUN AJARAN 20..../20....
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmad-Nya, sehingga
saya dapat menyusun makalah tentang " PENGUKURAN
ANTROPOMETRI ". Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian dari
tugas.
Tersusunnya
makalah PENGUKURAN ANTROPOMETRI ini tidak terlepas dari bantuan yang diberikan
oleh Dosen.
Saya
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna dalam menyusun makalah
ini, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki. Maka saran
dan koreksi yang bersifat membangun sangat saya butuhkan dari Dosen.
Akhir
kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan pembaca.
Palembang, .......................... 20....
Penyusun
(..................................)
DAFTAR
ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Definisi Antropometri
2.2
Kegunaan Antropometri
2.3
Keunggulan dan
Kelemahan Antropometri
2.4
Kesalahan Dalam Antropometri
2.5
Parameter ( Ruang Lingkup ) Antropometri
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penggunaan
antropometri sebagai salah satu metode untuk mengukur status gizi masyarakat
sangat luas. Antropometri
berasal dari kata antrophos dan metros. Antrophos memiliki arti tubuh, sedangkan metros
adalah ukuran. Antropometri
yaitu ukuran dari tubuh. Antropometri
adalah cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan di masyarakat.
Antropometri dalam pengertian adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan
tubuh dan bagian khusus tubuh (Potter & Perry, 2006). Contoh penggunaan: Program gizi masyarakat dalam
pengukuranstatus gizi balita, Kegiatan penapisan status gizi masyarakat.
Pengertian
pertumbuhan (growth) dan perkembangan mencakup
peristiwa yang statusnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan merupakan Peningkatan secara bertahap
dari tubuh, organ dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. Pertumbuhan lebih menekankan pada fisik, sedangkan perkembangan
lebih menekankan padamental dan kejiwaan seseorang. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu, yang diukur
dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik
(retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Kecepatan pertumbuhan berbeda pada setiap
tahapan kehidupan, hal ini dipengaruhi oleh:
1.
Kompleksitas dan ukuran dari
organ
2.
Rasio otot dengan lemak tubuh
(Supariasa, dkk, 2001).
Perkembangan
(development) menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsi di dalamnya termasuk pula
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya. Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil proses pematangan atau penampilan
kemampuan (skill) yang diakibatkan oleh kematangan sistem saraf pusat,
khususnya diotak.Perkembangan anak yang sehat searah (paralel) dengan pertumbuhannya
(Jelliffe DB, 1989).
1.2
Tujuan
Penulisan
Tujuan
pengukuran antropometri tersebut guna mengetahui mengenai pertumbuhan tubuh
anak melalui pengukuran tubuh yang dilakukan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Antropometri
Pengertian istilah “nutritional
anthropometry” mula-mula muncul dalam
“Body measurements and Human Nutrition” yang ditulis
oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah
didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai: “Pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia
pada tingkat usia dan derajat nutrisi yang
berbeda. Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi
pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang
bebas lemak”.
2.2
Kegunaan Antropometri
Antropometri secara umum digunakan untuk
melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat
pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
2.3
Keunggulan dan
Kelemahan Antropometri
1.
Keungggulan
Antropometri
a.
Prosedur
sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup
besar.
b.
Relatif
tidak membutuhkan tenaga ahli.
c.
Alat
murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dandibuat di daerah
setempat.
d.
Metode
ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.
e.
Dapat
mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau.
f.
Umumnya
dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik.
g.
Dapat
mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu.
h.
Dapat
digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi
2.
Kelemahan Antropometri
a.
Tidak sensitive : tidak dapat
mendeteksi status gizi dalamwaktu singkat.
b.
Faktor di luar gizi (penyakit,
genetik dan penurunan penggunaan energi.
c.
Kesalahan yang terjadi pada saat
pengukuran dapat mempengaruhi presisi
2.4
Kesalahan Dalam
Antropometri
Ada beberapa kesalahan-kesalahan yang
dapat terjadi dalam melakukan pengukuran Antropometri, seperti:
1.
Kesalahan
pengukuran
2.
Kesalahan
alat
3.
Kesalahan
tenaga yang mengukur
Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi kesalahan pengukuran, antara
lain:
1.
Memilih
alat ukur yang sesuai
2.
Membuat
aturan pelaksanaan pengukuran
3.
Pelatihan
petugas
4.
Peneraan
alat ukur secara berkala
5.
Pengukuran
silang antar observer dan pengawasan (uji petik)
2.5
Parameter (Ruang
Lingkup) Antropometri
Antropometri bisa sangat luas
terapannya, tergantung pada pemahaman
teoritis ilmuwan untuk mengaplikasikannya. Pemahaman
teoritis ini mencangkup paling tidak ilmu
kedokteran, kesehatan, biologi, pertumbuhan, gizi, dan patologi. Antropometri
terbagi menjadi antropometri hidup dan antropometri skeletal- subdental. Hal ini karena antropologi biologis mencangkup
rentang waktu, masa lalu dan masa kini, maka pengukuran
dalam antropologi diaplikasikan ke rangka
dan gigi maupun ke badan manusia hidup.
Dari beberapa pengukuran antropometri,
yang paling sering digunakan untuk
menemukan keadaan pertumbuhan pada masa balita adalah
:
A. Berat Badan
Berat badan merupakan
salah satu ukuran antropometri yang terpenting
karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada
semua kelompok umur.Pada usia beberapa hari, berat badan akan mengalami
penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar
10% dari berat badan lahir.
B. Tinggi Badan
Tinggi badan untuk anak
kurang dari 2 tahun sering di sebut denganpanjang badan.pada bayi bayi baru lahir,
panjang badan rata-rata adalah sebesar kurang lebih 50cm. pada tahun pertama, pertambahan
nya adalah 1,25cm /bln (1,5x panjang badan
lahir). Penambahan tersebut akan berangsur- angsur
berkurang sampai usia 9 thn, yaitu hanya sekitar 5 cm/thn baru pada masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan tinggi badan yg
cukup pesat yaitu 5-25cm /thn pada wanita,
sedangkan pada laki-laki peningkatannya sekitar
10-30 cm /thn. Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18-20 thn.
C. Lingkar Kepala
Secara normal,
pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relative
konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras,
bangsa, dan letak geografis.Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah
34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar
±44cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian
tahun;tahun pertama lingkar kepala bertambah
tidak lebih dari 5cm/tahun, setelah itu sampai
usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah ±10cm.
D. Lingkar lengan atas (lila)
Pertambahan lingkar
lengan atas ini relative lambat. Saat lahir lingkar
lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama,
lingkar lengan atas menjadi 16 cm. selanjutnya
ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.
E. Lipatan Kulit
Tebalnya lipatan kulit
pada daerah tricepsdan subskapular merupakan
refleksi pertumbuhan jaringan lemak dibawah kulit
yang mencerminkan kecukupan energy.Apabila
anak mengalami defisiensi kalori. Maka lipatan kulit menipis, lipatan tersebut akan menebal bila anak
kelebihan energy.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Pengukuran antropometri ini dimaksudkan
untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik
seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu,
seperti timbangan dan pita pengukur (meteran).
Dalam pengukuran antropometri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : tergantung umur dan tidak tergantung
umur.
3.2
SARAN
Setelah mengetahui pengetahuan tentang
pengukuran antropometri yang telah
diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa
mampu memahaminya, karena sangat penting dalam
bidang
DAFTAR
PUSTAKA
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan
Bayi dan Anak (untuk keperawatan dan bidan). Salemba Medika, Jakarta
No comments:
Post a Comment