Kisah Nabi Yusuf Alahissalam
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Kelompok .....
1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ...............................
6. ...............................
7. ...............................
Kelas : ..................
Guru Pembimbing : .............................
SMA/SMK ..................................
Tahun Ajaran 20..../20....
Naskah Drama Kisah Nabi Yusuf alahissalam
Belajar tentang cinta dan memaafkan dari kisah Nabi Yusuf alahissalam
PROLOG : Sebuah
kisah yang diambil dari Al-Quranul karim....kisah seorang nabi Allah yang
tampan dan bijaksana, Tiada marah, tiada dendam. Dialah Yusuf as.
In stage (seorang ayah sedang
tertidur)
Dikisahkan
disebuah negeri, hiduplah seorang ayah yang bernama Ya’kub AS. Malam
itu, dalam lelahnya Ya’kub AS tertidur. Dalam tidurnya Ya’kub bermimpi ada
segebolan matahari,bulan dan bintang mendatangi Yusuf putra kesayangannya.
Ia
terhenyak, terbangun dari tidurnya. Ia seakan tak percaya apa yang dilihat
dalam mimpinya. Ia bertanya pada jibril, apa gerangan arti dari mimpinya.
Jibril menjawab, bahwa putra akan menjadi seorang Nabi yang diberkahi, menjadi
anak yang istimewa mulia disisi Allah SWT. Ya’kub begitu
gembira mendengar kabar tersebut. Ya’kub semakin menyayangi Yusuf.
Yusuf senantiasa dilindungi dan dijaga. Hal ini yang membuat iri ke-7
saudaranya yang lain kecuali bunyamin adiknya. Dan inilah awal malapetaka......
Semua saudara Yusuf berkumpul
Saudara 1 : ini tidak bisa dibiarkan! Ayah terlalu menyayangi dan memanjakan Yusuf
Saudara 2 : iya, ayah tidak adil.....apa-apa Yusuf.
Kita kan juga anaknya
Saudara 3 : Pokoknya kita harus bertindak.
Saudara 4 : trus kita bagaimana?
(Semua berfikir, tapi tiba-tiba...)
Saudara 5 : Sini-sini aku bisiki.....(semua
merapat)
Semuanya : ya.....setuju-setuju
Saudara 6 : Eh, tapi jangan ajak bunyamin, bisa
bahaya!
Semuanya : iya....iya...sip...sip.(mangut-mangut)
Rupa-rupanya
mereka merencanakan hal jahat pada Yusuf. Mereka ingin mencelakai dan
menyinkirkan Yusuf. Mereka pun mengatur strategi.
Saudara 1 :
Yusuf besok kita mau berburu ke hutan, kamu ikut ya....masak di rumah terus
sama ayah!
Yusuf : Iya kak tapi aku harus ijin ayah
dulu...
Saudara 2 : Iya, kami akan bantu mengijinkan
Bunyamin : Bolehkah aku ikut?
Saudara 3 :
Jangan, kamu masih kecil, belum cukup umur untuk pergi kehutan. kamu dirumah
saja sama ayah. (bunyamin cemberut)
Yusuf : Sudahlah adikku nanti kalau kamu
sudah besar kamu pasti kami ajak.
Yusuf pun
meminta ijin kepada Ya’kub ayahnya. Dengan berat hati Ya’kub pun mengijinkan
dan memberi pesan pada saudara-saudaranya.
Ya’kub :
Hati-hati ya anak-anakku, di hutan banyak binatang buas. Ayah titip Yusuf, jaga
di baik-baik
Semuanya :
Baik ayah!kami akan menjaga Yusuf dan membawanya selamat sampai dirumah
Pagi itu mereka
pun berangkat berburu, mereka sudah merencanakan semuanya. Dimintanya Yusuf
berjalan paling depan.
Saudara 1 :
Biar kamu aman Yusuf, kamu berjalan di depan ya....kami saudara-saudaramu
dibelakang akan melindungimu. ya....kami saudara-saudaramu dibelakang akan
melindungimu.
Yusuf
menurut apa yang dikatakan saudaranya. Tanpa curiga sedikitpun, kalau diam-diam
saudaranya menyimpan niat buruk kepadanya. Dan saat Yusuf lengah ke 7
saudaranya meringkus Yusuf dengan sangat mudah. Pukulan kecil dikepalanya,
membuat Yusuf jatuh pingsan. Saudaranya melucuti pakaian Yusuf dan membuang
Yusuf kedalam sebuah sumur ditengah hutan. Sebelum pulang tak lupa mereka
melumuri pakaian Yusuf dengan darah kelinci. Mereka tersenyum penuh kemenangan.
Dirumah
bunyamin dan Ya’kub sang ayah menunggu dengan cemas. Ya’kub merasa ada sesuatu
yang terjadi pada anaknya. Hingga sore tiba..........
ke 7 saudara Yusuf pun datang dengan
tergopoh-gopoh.
Saudara 7 :
Ayah....ayah....Huhu........ayah maafkan kami. Kami tidak bisa menjaga adik
Yusuf (pura-pura menangis )
Ayah : Ada apa dengan Yusuf?? Ya’kub pun
panic
Saudara 6 :
Lihat ayah (memperlihatkan baju yang berlumuran darah ), Yusuf
telah dimakan binatang buas tanpa kami bisa menolongnya. Maafkan kami ayah!
(semua memeluk ya’kub dan pura-pura
menangis): Huhu....maafkan kami ayah
Ya’kub pun
tergugu tanpa kata, ia hanya bisa menangis menyesal telah mengijinkan Yusuf ikut
berburu. Karena saking seringnya menangis dan kesedihan yang sangat
dalam membuat Ya’kub buta. Sementara itu sebuah kafilah dari
kerajaan sedang melintasi hutan.
Raja :
Hai pengawal....perbekalan minum kita sudah habis....itu ada sumur, ayo ambil
air!
Pengwal 1 : Baik paduka!
2 orang
pengawal pun mendekati sumur untuk menimba, tapi betapa terkejutnya, saat timba
mereka tersangkut sesosok manusia.
Pengawal : Huaaa......paduka-paduka....ada mayat
didalam sumur paduka....
Raja : Dimana ?ayo angkat...
Pengawal : Di sumur itu paduka....
Raja : Hai pengawal...coba periksa
Pengawal 3 dan
4 : Masih senyut-senyut paduka, kelihatannya dia hanya pingsan.
Raja : Ayo kasih ramuan biar dia siauman
Pengawal :
Baik paduka (diaduk-aduk jamunya diaduk2....biar jamunya tambah
merasuk... digoyang-goyang jamunya digoyang.....ada jahe, kencur dan
lempuyang......ayo-minum2 biar tambah seger....
Raja : Hei kok malah nyanyi......
Pengawal :
Hee...hee ya maap paduka! (nyengir). Mereka meminumkan ramuan itu pada
Yusuf.
Mereka
meminumkan ramuan itu pada Yusuf. Yusuf pun tersadar dari pingsannya.
Rupa-rupanya Allah masih menyelamatkan Yusuf. Raja pun memutuskan membawa Yusuf
ke kerajaan untuk dijadikan pembantu kerajaan. Dikerajaan mereka disambut oleh
penari-penari istana( TARIAN ISTANA) Semua terpana melihat yusuf. Yusuf yang
tampan telah merebut hati para kaum wanita yang ada di kerajaan itu tak
terkecuali Siti Zulaikah sang ratu.(melongo) Ini membuat raja murka dan
menghukum Yusuf. Yusuf pu dipenjarakan
Singkat cerita....
Di dalam
penjara Yusuf sangat terkenal pandai dan baik hati. Tak hanya itu Yusuf
terkenal pintar menafsirkan mimpi. Yusuf dianugrahi Allah
mukzizat dapat menafsirkan mimpi. Banyak orang bertanya tafsir mimpi
padanya. Dan tafsir itu selalu tepat dengan apa yang terjadi dengan mereka.
Hingga kabar itu tersiar keantero istana.
Dan pada
suatu malam sang raja bermimpi ada 7 ekor domba kurus memakan 7 ekor domba yang
gemuk. Raja sangat penasaran dengan mimpinya. Ia ingat bahwa Yusuf
bisa menafsirkan mimpi semua orang. Maka Ia pun memerintahkan pengawal untuk
membawa Yusuf ke hadapannya.
Raja :
Hai Yusuf aku bermipi ada 7 ekor domba kurus memakan 7 ekor
domba yang gemuk. Apa arti dari mimpiku? Kala kau bisa menafsirkan mimpiku akan
ku anagkat kau jadi perdana mentriku.
Yusuf :
Baiklah paduka..... mimpi paduka artinya bahwa akan ada 7 masa subur yang akan
terjadi dan ada 7masa kekeringan yang akan melanda di negeri ini.
Raja : Apa nasehatmu untuk hal ini?
Yusuf :
Saat 7 masa subur itu perintahkan pada semua rakyat untuk menyimpan hasil
panennya untuk persiapan menghadapi 7 masa kekeringan. Sehingga saat paceklik
datang, mereka tak lagi kelaparan.
Raja : Baiklah Yusuf kau sungguh bijaksana. Sesuai
janjiku kau akan ku angkat jadi perdana mentri kerajaanku.
Mulai saat
itu, Yusuf pun menjadi pejabat kerajaan. Dan apa yang diprediksi yusuf
benar-benar terjadi. Yusuf mengerahkan rakyat untuk berhemat dan menyimpan
hasil makanan dengan baik. Membuatkan lumbung makanan sebagai persediaan saat
masa paceklik melanda.
Dan masa
paceklik pun tiba.....Negeri tempat Ya’kub dan saudara-saudara Yusuf
tinggal juga mengalami kekeringan. Namun sayang raja tempat mereka tinggal tak
memiliki persiapan. Ya’kub dan anak-anaknya mengalami kelaparan. Hingga mereka
mendengar bahwa di negeri seberang berlimpah makanan karena dipimpin oleh
seorang perdana mentri yang bijaksana .
Saudara 1 : Ayah kelihatannya kita harus pindah ke
negeri seberang ! disana katanya ada perdana
mentri yang bijaksana sedang
membagi-bagikan makanan.
Saudara 2 :
Tapi ayah buta, bagaimana kita mengajaknya.Pasti akan sulit sekali mengajak
orang buta.
Saudara 3 :
Baiklah kita tidak usah mengajak ayah, biar bunyamin saja yang menjagnaya
dirumah.
Ke-7 saudara
Yusuf pun berangkat. mereka ikut antri menerima bahan makanan dari sang perdana
mentri.Yusuf sudah mengetahui bahwa yang ikut antri adalah saudara-saudaranya
yang dulu membuangnya.namun Yusuf heran mengapa Ayah dan adiknya bunyamin tak
ikut serta. Yusuf hanya memendam dalam hati. Dan saat giliran
mereka.
Yusuf : Ada berapa anggota keluarga?
Saudara 4 : 7 orang paduka (sambil berlutut memohon)
Yusuf :
Benarkah? Tidakkah kalian dirumah meninggakan anggota keluarga yang lain? kalau
kalian bohong kami tak segan-segan menghukum kalian dengan hukuman yang berat.
Saudara 5 :
Iiii.....iya paduka maafkan kami. Ada 9 orang paduka. Kami meninggalkan ayah
dan adik kami dirumah! (takut-takut)
Yusuf :
Iya...baiklah. saya akan memberi kalian bahan makanan tapi dengan syarat bawa
ayah dan adik kalian kesini
Saudara semua :
Baiklah...baiklah paduka!(mereka bergegas menyingkir)
Ia tahu
saudara-saudaranya telah menyakitinya. Tapi tak sedikitpun dendam ada pada
dirinya. Ia hanya ingin tahu keadaan ayahnya yang sekarang.Yusuf
sudah sangat-sangat rindu dengan ayah dan adiknya.
Di rumah Ya’kub
Saudara 1 :
Ayah kami belum bisa membawa pulang makanan. Karena perdana menteri itu meminta
kami membawa turut serta ayah dan bunyamin.
Ayah : Siapa perdana mentri itu....?
Saudara 7 : Tidak tahu ayah, sekarang mari kita kesana.
Sebelum kita semua mati kelaparan.
Hingga hari itu tiba.....
Pengawal :
Silahkan bapak-bapak menempati ruang khusus tamu kerajaan. Perdana mentri yang
mulia meminta kami melayani kalian dengan baik.
Saudara
yusuf terheran-heran karena mereka di jamu sedemikian istimewa. Dipersilahkan
masuk istana yang indah, dijamu dengan makanan yang lezat lagi mewah. Mereka
bertanya-tanya siapakah gerangan perdana mentri yang baik itu.
Yusuf : Ayah masih ingatkah ayah dengan ku?
Ayah :
Yusufkah kau itu ?(sambil meraba-raba )
Dan Yusuf pun
memeluk ayah dan bunyamin dengan erat. Tangis pun pecah. Ke-7 saudara Yusuf
hanya saling pandang mereka tidak menyangka bahwa perdana mentri yang kemarin
mereka temui adalah Yusuf saudara mereka, yang dulu pernah mereka buang. Mereka
pun merasa malu dan menyesal. Mereka pun bertekuk lutut dihadap yusuf
Semua saudara :
Maafkan kami yusuf.....kami telah menyelakaimu, kamu boleh menghukum kami
sekarang...
Yusuf :
Tidak kakak-kakaku Allah mengajarkan kita untuk tidak saling mendendam. Aku
sudah memaafkan kalian.
-Selesai-
No comments:
Post a Comment