Biarkan kata-kata aneh terbentuk, hanya menuangkan semuanya disini karna itu didalam pikirku

Tuesday, December 15, 2020

Makalah Manajemen Portofolio Tentang "Pengelolaan/Manajemen Risiko Portofolio"

MAKALAH

Manajemen Portofolio

“Pengelolaan/Manajemen Risiko Portofolio”


D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

 

Nama                         : ..................................

NIM                           : ..................................

Dosen Pembimbing  : ..................................

 

UNIVERSITAS / SEKOLAH TINGGI ILMU ......................

JURUSAN ......................

FAKULTAS ....................................

TAHUN AJARAN 20.... - 20....


KATA PENGANTAR 

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Portofolio ini dengan sebuah pembahasan tentang “Pengelolaan/Manajemen Risiko Portofolio”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Serta ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Portofolio yang terhormat Ibu/Bapak ................................ dimana atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta referensi pembelajaran maupun inpirasi terhadap pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Palembang, ................................2020
 
              Penyusun


 

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

1.2      Rumusan Masalah

1.3      Tujuan. 2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1      Manajemen/Pengelolaan. 3

2.2      Risiko. 4

2.3      Portofolio. 5

2.4      Risiko portofolio. 5

2.5      Analisis Resiko  Portofolio. 6

2.6      Pengelolaan Risiko Portofolio. 7

2.7      Menerapkan Strategi Manajemen/Pengelolaan Risiko Portofolio. 10

BAB III. 11

PENUTUP.. 11

3.1      Kesimpulan. 11


BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang

Setiap orang menginginkan hasil investasi yang tinggi. Volume buku, artikel, dan posting blog dapat ditemukan tentang cara "mengalahkan pasar". Tetapi apakah itu tujuan yang benar untuk dimiliki? Atau haruskah berpikir secara berbeda dan lebih fokus pada manajemen risiko portofolio daripada pengembalian.
Investor terbaik fokus pada risiko, bukan pengembalian. Hasil yang baik akan datang jika mengelola risiko dengan benar. Mengambil risiko yang bijaksana sama saja dengan risiko-risiko yang menawarkan probabilitas yang menguntungkan.
Prioritasnya adalah strategi manajemen/pengelolaan risiko portofolio yang menghindari penarikan besar modal dari investasi. Menghindari penarikan besar sama dengan aturan terkenal Warren Buffett:
Aturan No. 1: Jangan Pernah Kehilangan Uang
Aturan No. 2: Jangan Pernah Lupakan Aturan
Terkadang aturan tampak begitu sederhana sehingga beberapa investor cenderung mengabaikannya. Namun, ada alasan kuat mengapa Buffett dan investor sukses lainnya menjadikan ini prioritas utama. Penarikan menyebabkan kerusakan yang lebih besar secara eksponensial, semakin besar penarikan tersebut. Dengan kata lain:
Dibutuhkan keuntungan 11% untuk memulihkan kerugian 10%. Bukan masalah.
Dibutuhkan keuntungan 25% untuk memulihkan kerugian 20%. Lebih keras.
Dibutuhkan keuntungan 43% untuk memulihkan kerugian 30%. Masalah.
Dibutuhkan keuntungan 67% untuk memulihkan kerugian 40%. Masalah besar.
Dibutuhkan keuntungan 100% untuk memulihkan kerugian 50%. Menghancurkan.
Dibutuhkan keuntungan 300% untuk memulihkan kerugian 75%. Bencana.
 
1.2         Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.       Apakah yang dimaksud dengan manajemen/pengelolaan?
2.       Apakah yang dimaksud dengan risiko?
3.       Apa yang dimaksud dengan portofolio?
4.       Apa yang dimaksud dengan risiko portofolio?
5.       Bagaimana cara manajemen/pengelolaan risiko portofolio?

6.       Bagaimana cara menerapkan strategi manajemen/pengelolaan risiko portofolio?  

1.3         Tujuan
Dari pemaparan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.       Untuk mengetahui pengertian dari manajemen/pengelolaan.
2.       Untuk mengetahui pengertian dari risiko.
3.       Untuk mengetahui pengertian portofolio.
4.       Untuk mengetahui pengertian risiko portofolio.
5.       Untuk mengetahui cara manajemen/pengelolaan risiko portofolio.
6.       Untuk mengetahui penerapan strategi manajemen/pengelolaan risiko portofolio.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Manajemen/Pengelolaan

Pengelolaan pada dasarnya adalah pengendalian dan pemanfaatan semua sumber daya yang menurut suatu perencanaan diperlukan untuk atau penyelesaian suatu tujuan kerja tertentu. Irawan (1997: 5) mendefenisikan bahwa: “Pengelolaan sama dengan manajemen yaitu penggerakan, pengorganisasian dan pengarahan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan.”
Selanjutnya Reksopoetranto (1992) mengemukakan beberapa pengertian manajemen (pengelolaan) sebagai berikut  :
1)   Manajemen adalah unsur yang bertugas mengadakan pengendalian agar semua sumber dana dan daya yang dimiliki organisasi dapat dimanfaatkan sebagai daya guna dan berhasil guna diarahkan untuk mencapai tujuan
2) Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengkontrolan manusia dan sumber daya alam untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3)   Manajemen dapat dirumuskan sebagai penyelesaian suatu pekerjaan dengan usaha orang lain.
4)   Manajemen dapat dirumuskan sebagai penyelesaian suatu pekerjaan dengan usaha orang lain.
5) Manajemen adalah suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang setiap bidang mempergunakan ilmu pengetahuan dan seni secara teratur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Unsur-unsur manajemen biasanya dirumuskan dengan 6 M,yaitu :
1)    Men, tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja eksekutif maupun operatif.
2)    Money, uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3)    Methode, cara-cara yang dipergunakan dalam usaha untyuk mencapai tujuan.
4)    Materials, bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
5)  Machines, mesin-mesin atau alat-alat yang diperlukan/dipergunakan untuk mencapai tujuan.
6)   Market, pasar untuk menjual output dan jasa-jasa yang dihasilkan.
 
2.2         Risiko

 

Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return harapan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti seakin besar risiko investasi tersebut.
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain : risiko suku bunga, risiko pasar, risiko inflasi, risiko bisnis, risiko finansial, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang, dan risiko negara (country risk).
a)       Risiko Suku Bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus. Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, citeris paribus.
b)       Risiko Pasar
Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko pasar. Fluktuasi pasarbiasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik.
c)        Risiko Inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya belirupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karenya, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai risiko daya. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya menuntut tabahan premiu inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialamminya.
d)       Risiko Bisnis
Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri disebut sebagai risiko bisnis. Misalnya, perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada industry tekstil akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industry tekstilitu sendiri.
e)        Risiko Finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan.
f)        Risiko Likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepatsuatu ssekuritas diperdagangkan, semakin likuid sekuritas tersebut, demikian sebaliknya. Semakin tidak likuid suatu sekuritas semakin besar pula risikolikuiditas yang dihadapi perusahaan.
g)       Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko ini berkaitan dengnan fluktuasi nilaitukar mata uang domestic (negara perusahaan, tersebut) dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal sebagai risiko mata uang (currency risk ) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk).
h)       Risiko Negara
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalutinggi.
 
2.3         Portofolio
Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktifa yang di investasikan dan dipegang oleh pemodal, baik perorangan maupun lembaga. Kombinasu aktiva tersebut bisa berupa aktiva rill, aktiva finansial ataupun keduanya. Seorang pemodal yang menginvestasikan dananya di pasar modal biasanya tidak hanya memilih satu saham saja. Alasannya, dengan melakukan kombinasi saham, pemodal bisa meraih return yang optimal sekaligus akan memperkecil risiko melalui diversifikasi.
 

2.4         Risiko portofolio

Resiko portofolio adalah varian return sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. Risiko yang dapat diversifikasi.  Bagian dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk potofolio.  Istilah lain dari resiko ini adalah risiko perusahan  atau risiko spesifik  atau risiko yang tidak sistematik. Contoh : pemogokan buruh, tuntutan oleh pihak lain, penelitian yang tidak berhasil dan sebagainya. Risiko portofolio (portofolio risk) tidak merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh risiko sekuritas tunggal.
Risiko portofolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko rata-rata tertimbang masing-masing sekuritas tunggal. Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar (standard deviation) atau varian (variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. Konsep dari risiko portofolio pertama kali diperkenalkan secara formal oleh Harry M. Markowitz di tahun 1950-an. Kemudian dia memenangkan hadiah Nobel di bidang ekonomi di tahun 1990 untuk karyanya tersebut. Dia menunjukkan bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggala ke dalam bentuk portofolio. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio ialah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna.
 
2.5         Analisis Resiko  Portofolio
Dalam manajemen portofolio dikenal adanya konsep  pengurangan risiko sebagai akibat penambahan sekuritas kedalam portofolio. konsep ini mengatakan jika kita menambahkan secara terus-menerus jenis sekuritas kedalam portofolio kita, maka manfaat pengurangan risiko yang kita peroleh  akan semakin besar sampai mencapai titik tertentu dimana manfaat pengurangan tersebut mulai berkurang.
Konsep penurunan risiko portofolio didasari asumsi bahwa retur-return bersifat independen. Dengan asumsi bawha return sekuritas yang ada dalam portofolio tidak saling mempengaruhi satu dengan yang lainya, risiko portofolio bisa diestimasi dengan nilai deviasi standar populasi dibagi dengan akar dari n (jumlah sekuritas dalam portofolio). rumus untuk menghitung deviasi standar portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini. Contoh: misalnhya risiko setiap sekuritas sebesar 0,20, maka risko portofolio akan menurun terus jika semakin banyak jumlah sekuritas yang dimasukan kedalam portofolio. misalnya, jika kita memasukkan 100 saham dalam portofolio tersebut maka risiko portofolio akan berkurang dari 0,20 menjadi 0,02.Semakin banyak jumlah saham yang dimasukan kedalam portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko. Beberapa hasil studi empiris tentang jumlah saham dalam portofolio yang bisa mengurangi risiko telah dilakukan dan menghasilkan rekomendasi bahwa untuk mengurangi risiko portofolio diperlukan sedikinya antara 10-20 jenis saham.
 
2.6         Pengelolaan Risiko Portofolio
Cara pengelolaha/manajemen risiko portofolio sabagai berikut :
1.       Buat Rencana Kerugian Yang Maksimal
Rencana kerugian maksimum yang mungkin terjadi adalah langkah pertama untuk menghindari kehilangan sebagian besar portofolio. Bear Market dapat menghancurkan portofolio untuk tahun-tahun mendatang. Banyak investor menyerah begitu saja dan menghindari ekuitas setelah portofolio mereka hancur. Jika memiliki rencana kerugian maksimum yang mungkin terjadi, hal itu dapat menyebabkan investasi secara lebih konservatif. Dengan memaksimalkan rencana kerugian bisa mudah mengambil risiko yang bijaksana dan sesuai dengan rencana jangka panjang.
Penilaian harus menjadi pertimbangan utama dalam alokasi aset yang dimiliki. Tidak masuk akal untuk memiliki alokasi aset tetap tanpa memperhatikan penilaian aset tersebut. Alokasi aset adaptif harus digunakan untuk manajemen/pengelolaan risiko portofolio.
2.       Menerapkan Alokasi Aset Taktis
Studi menunjukkan bahwa hampir 90% pengembalian investasi ditentukan oleh alokasi aset portofolio. Namun kebanyakan panduan berorientasi nilai berfokus pada pemilihan investasi individu. Menemukan investasi individu dengan margin keamanan merupakan aspek penting dari investasi nilai. 
Sederhananya, alokasi investasi adalah bagaimana cara membagi aset yang dimiliki di antara kelas atau kelompok investasi yang berbeda. Alokasi aset taktis memberi investor strategi dinamis yang menyesuaikan dengan penilaian yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Alih-alih persentase tetap yang ketat, maka memiliki fleksibilitas yang lebih besar karena dapat memilih dari kisaran berdasarkan tingkat penilaian.
Tingkat penilaian yang berbeda memerlukan alokasi investasi yang berbeda dari modal yang dimiliki. Salah satu konsep terpenting dalam berinvestasi adalah berhati-hati atau bijaksana dengan harga yang dibayarkan. Ini tidak mungkin dilakukan tanpa mengubah alokasi yang dimilik ke kategori aset setelah mereka membuat perubahan harga yang besar.
Investor yang berorientasi pada nilai, ingin mengalokasikan lebih banyak ke aset yang dihargai paling jauh di bawah nilai riil atau intrinsiknya. Aset yang dihargai di atas nilai aslinya dapat dihindari atau diminimalkan sepenuhnya. Kita tahu dari sejarah bahwa ketika valuasi tinggi, tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan (7 - 10 tahun) lebih rendah dari rata-rata. Tetapi ketika penilaian rendah, tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan jauh lebih tinggi daripada rata-rata.
Kita hidup di era terbaik dalam sejarah untuk berinvestasi. Persaingan telah mengurangi biaya transaksi pada investasi individu dan menghasilkan sarana investasi baru (yaitu ETF). Hal ini memungkinkan investor untuk beralih dari aset yang dinilai terlalu tinggi ke aset yang dinilai terlalu rendah dengan relatif mudah. Tidak masuk akal lagi untuk mempertahankan posisi dalam aset yang dinilai terlalu tinggi.
Alokasi aset taktis adalah cara yang efektif untuk manajemen/pengelolah risiko portofolio. Selama periode waktu ketika aset investasi dinilai terlalu tinggi, alokasi adaptif memungkinkan investor untuk meningkatkan posisi kas. Uang tunai dapat membantu melindungi portofolio di bear market. Tapi tidak dapat membeli dengan harga rendah dan menjual tinggi dengan mengalokasikan uang ke aset yang mahal.
Pada saat yang sama, memiliki uang tunai yang tersedia saat valuasi pasar rendah memberikan investor kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang menguntungkan. Pikirkan betapa jauh lebih baik membeli lebih banyak ketika harga rendah dan lebih sedikit ketika harga tidak menguntungkan.
3.       Membutuhkan Margin of Safety
Margin of safety adalah perbedaan antara nilai fundamental atau intrinsik dan harga investasi Anda. “Harga adalah apa yang Anda bayar. Nilai adalah apa yang Anda dapatkan. ” (Warren Buffett) 
Semakin besar margin keamanan, semakin sedikit risiko yang asumsikan, semakin besar potensi keuntungan, dan semakin tinggi persentase pendapatan (yaitu hasil dividen). Margin keamanan menyisakan ruang untuk kesalahan penilaian, kesalahan, atau kondisi buruk yang tidak terduga.
Menemukan penawaran tidak selalu cukup. Idealnya jik ingin mencari saham dengan karakteristik perusahaan yang berkualitas: manajemen yang baik, neraca yang kuat, inovasi, keunggulan kompetitif, pengembalian kepada pemegang saham, stabilitas laba, dan operasi yang efisien. Ketika sebuah perusahaan kekurangan kualitas, kita harus menganalisis kekurangan tersebut dan memperbaiki serta menyesuaikan harga yang tersedia untuk dibayar dengan meningkatkan margin keselamatan yang diperlukan.
Pastikan perusahaan memiliki satu atau lebih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, jika tidak, tawar-menawar yang bisa menjadi perangkap nilai. Keunggulan kompetitif dapat menjadi aset, atribut, atau kemampuan utama perusahaan yang sulit untuk ditiru. Ini bisa termasuk menjadi penyedia biaya rendah, kekuatan harga, merek yang kuat, aset strategis, hambatan masuk, mengadaptasi lini produk, diferensiasi produk, neraca yang kuat, atau manajemen / karyawan yang luar biasa.
4.       Hindari Volatilitas Portofolio
Volatilitas portofolio memiliki efek negatif yang besar pada pengembalian jangka panjang. Jika memiliki pengembalian positif 50% dan pengembalian negatif 50%, rata-rata aritmatika adalah 0%.  Maka akan kehilangan 25%, atau seperempat, dari portofolio. Artinya, adanya kepentingan untuk menurunkan volatilitas portofolio investasi dalam jangka panjang. The mathematics of compounding membuatnya menarik untuk menghindari volatilitas sisi bawah. 
Untuk menunjukkan bagaimana 3 portofolio dengan pengembalian rata-rata aritmatika identik (yaitu 5%) dapat memberikan pengembalian total portofolio yang berbeda, tergantung pada volatilitasnya. Portofolio yang lebih volatil berkinerja buruk, portofolio yang lebih tidak stabil. Maka harus memahami konsep ini untuk memahami mengapa perlu mengontrol volatilitas portofolio atau menanggung akibatnya. Dua portofolio, dengan tingkat pengembalian rata-rata yang sama dapat menghasilkan nilai portofolio yang sangat berbeda karena volatilitas portofolio.
5.       Pikirkan kembali Horizon Waktu
Dalam jangka panjang, sebagian besar investor gagal karena mereka mencoba mengungguli pasar dalam jangka waktu yang terlalu singkat. Berinvestasi adalah maraton, bukan lari cepat. Mengurangi fokus pada kinerja jangka pendek dan lebih menekankan pada strategi probabilitas tinggi yang menciptakan kekayaan jangka panjang.
Memahami beberapa kebenaran sederhana tentang matematika dapat membantu sukses dalam jangka panjang. Nilai Global AAAMP telah mengalahkan indeksnya hanya 8 dari 20 tahun terakhir (2000 hingga 2019). Selama periode tersebut portofolio telah mengungguli sebesar 27%. Menjadi masalah ketika mencoba mengalahkan pasar dalam jangka pendek yang akan menyebabkan investasi terlalu agresif saat harga mahal. Semakin mahal pasarnya, semakin besar penekanan pada pelestarian modal. Yang paling penting adalah bagaimana kinerja portofolio dalam jangka waktu yang lama. Cakrawala waktu yang terlalu singkat menyebabkan investor fokus pada faktor selain valuasi dan melupakan prinsip investasi mereka.
Yang terpenting adalah bagaimana kinerja portofolio selama seluruh jangka waktu investasi. Kinerja jangka panjang membutuhkan solusi jangka panjang dan penilaian harus menjadi penentu utama keputusan investasi Anda. Baik pasar bullish dan bearish bergerak dalam siklus jangka panjang. Seorang investor akan menemukan lebih banyak peluang (harga murah) di akhir pasar beruang dan di awal pasar bullish. Oleh karena itu, nilai portofolio investor mungkin lebih tidak stabil pada saat penawaran tersedia. Ini disebabkan karena harus lebih agresif saat harga sedang murah.
Namun, akan ada lebih sedikit peluang (harga tawar-menawar) di akhir pasar bullish dan awal pasar penurunan. Seorang investor harus memiliki portofolio yang tidak muda berubah ketika harga investasi mahal. Karena harus menurunkan volatilitas portofolio dan menjaga modal Anda saat harga investasi mahal.
 
2.7         Menerapkan Strategi Manajemen/Pengelolaan Risiko Portofolio
Menerapkan Strategi Manajemen/Pengelolaan Risiko Portofolio sebagai berikut:
-       Fokus pada rencana kerugian maksimum yang mungkin terjadi.
-     Menerapkan alokasi aset adaptif.
-    Membutuhkan margin keamanan dengan berfokus pada penilaian dan harga serta mengendalikan emosi.
-     Pahami bagaimana volatilitas menurunkan pengembalian portofolio.
-     Fokus pada jangka panjang, bukan jangka pendek (jangka waktu yang tepat).

 BAB III
PENUTUP

 

3.1         Kesimpulan
-   Pengelolaan pada dasarnya adalah pengendalian dan pemanfaatan semua sumber daya yang menurut suatu perencanaan diperlukan untuk atau penyelesaian suatu tujuan kerja tertentu.
-   Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return harapan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti seakin besar risiko investasi tersebut.
-     Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktifa yang di investasikan dan dipegang oleh pemodal, baik perorangan maupun lembaga.
-   Resiko portofolio adalah varian return sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. Risiko yang dapat diversifikasi.
-     Cara pengelolahan/manajemen risiko portofolio sabagai berikut :
1)          Buat Rencana Kerugian Yang Maksimal
2)          Menerapkan Alokasi Aset Taktis
3)          Membutuhkan Margin of Safety
4)          Hindari Volatilitas Portofolio
5)          Pikirkan kembali Horizon Waktu
-    Menerapkan Strategi Manajemen/Pengelolaan Risiko Portofolio
1)   Fokus pada rencana kerugian maksimum yang mungkin terjadi.
2)   Menerapkan alokasi aset adaptif.
3)  Membutuhkan margin keamanan dengan berfokus pada penilaian dan harga serta mengendalikan emosi.
4)   Pahami bagaimana volatilitas menurunkan pengembalian portofolio.
5)   Fokus pada jangka panjang, bukan jangka pendek (jangka waktu yang tepat).
 

DAFTAR PUSTAKA
 
https://www.arborinvestmentplanner.com/5-portfolio-risk-management-strategies/
https://www.scribd.com/doc/150408757/Makalah-Manajemen-Portofolio
https://sugionomuslimin.wordpress.com/2010/11/05/konsep-pengelolaan-manajemen/#:~:text=Dari%20paparan%20di%20atas%2C%20maka,rangka%20mencapai%20tujuan%20organisasi%20tersebut.
https://notemuza.blogspot.com/2020/12/makalah-manajemen-portofolio-tentang.html

No comments:

Post a Comment