Biarkan kata-kata aneh terbentuk, hanya menuangkan semuanya disini karna itu didalam pikirku

Tuesday, March 9, 2021

Keutamaan Hadir di Majelis Ilmu

 Majelis Ilmu Fiqih Bersama
Ustadz Ahmad Syarifuddin, S.Th.I

Kitab/Ilmu Fiqih
"Keutamaan Hadir di Majelis Ilmu"
1.     Dimudahkan jalannya menuju surga.
Orang yang keluar dari rumahnya menuju masjid untuk menuntut ilmu syar'i, maka ia sedang menempuh jalan menuntut ilmu. Rosul bersabda:

مَن سلَك طريقًا يطلُبُ فيه عِلْمًا، سلَك اللهُ به طريقًا مِن طُرُقِ الجَنَّةِ
“Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga”. (HR. At Tirmidzi)

2.     Mendapatkan ketenangan, rahmat dan dido'akan 70.000 Malaikat.
Orang yang mempelajari ilmu akan mendapat ketenangan, rahmat dan kebaikan. Rosulullah SAW, bersabda:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya”. (HR. Muslim)
 
3.     Merupakan jihad fi sabilillah.
Orang yang berangkat ke masjid untuk menuntut ilmu syar’i dianggap sebagai jihad fi sabilillah. Nabi Muhammad bersabda :

مَن دخَل مسجِدَنا هذا لِيتعلَّمَ خيرًا أو يُعلِّمَه كان كالمُجاهِدِ في سبيلِ اللهِ ومَن دخَله لغيرِ ذلكَ كان كالنَّاظرِ إلى ما ليس له
“Barangsiapa yang memasuki masjid kami ini untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarinya, maka ia seperti mujahid fi sabilillah. Dan barangsiapa yang memasukinya bukan dengan tujuan tersebut, maka ia seperti orang yang sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya”. (HR. Ibnu Hibban)
 
4.     Dicatat sebagai orang yang shalat hingga kembali ke rumah.
Jika seorang berangkat ke masjid berniat untuk shalat, kemudian setelah shalat ada pengajian (majelis ilmu), maka selama ia berada di majelis ilmu dan selama ada di masjid, ia terus dicatat sebagai orang yang sedang shalat hingga kembali ke rumah. Rosulullah SAW, bersabda:

إذا تَوضَّأَ أحدُكُم في بيتِهِ ، ثمَّ أتَى المسجدَ ، كان في صلاةٍ حتَّى يرجعَ
“Jika seseorang berwudhu di rumah, kemudian mendatangi masjid, maka ia terus dicatat sebagai orang yang shalat hingga ia kembali”. (HR. HAKIM)
 
5.     Dicatat amalannya di 'illiyyin.
Jika seorang berangkat ke masjid berniat untuk shalat, kemudian setelah shalat ada pengajian (majelis ilmu) hingga waktu shalat selanjutnya (semisal pengajian antara maghrib dan isya), maka ia terus dicatat amalan kebaikan yang ia lakukan di masjid, di 'illiyyin.
Rasulullah SAW, bersabda:

صلاةٌ في إثرِ صلاةٍ لا لغوَ بينَهما كتابٌ في علِّيِّينَ
“Seorang yang setelah selesai shalat (di masjid) kemudian menetap di sana hingga shalat berikutnya, tanpa melakukan laghwun (kesia-siaan) di antara keduanya, akan dicatat amalan tersebut di 'illiyyin”. (HR. Abu Daud)
 
Catatan Penting :
  • Sijjin merupakan kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang durhaka sedangkan illiyyin merupakan kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang berbakti, yang disaksikan malaikat-malaikat yang didekatkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala.
  • Sijjin berasal dari kata (سَجَن - يَسجُن - سَجنًا) sajana, yasjunu, sajnan yang berarti memenjarakan, menahan, membunyikan, atau mencatat. berarti penjara; buku catatan tahanan, yaitu buku yang berisi catatan kriminal.
  • Illiyyin (عِلِّيَّةberasal dari kata (عَلا - يَعلُو - عُلُوًّا'alâ - ya'lû - 'uluwwan yang berarti tinggi, ditinggikan, di atas, mulia.  Illiyyin berarti tempat-tempat tertinggi. Sesuaty yang berada diatas dan lebih tinggi dari yang lain adalah sesuatu yang lebih besar darn lebih luas, seperti langit yang berada di atas bumi. 
  • Sijjin dan Illiyyin yang di jelaskan didalam Alquran untuk menyebutkan nama kitab. Sijjin disebutkan sebagai nama kitab yang berisi catatan amal orang-orang yang durhaka (Arab: fujjârفُجَّار). Illiyyin disebutkan sebagai nama kitab yang berisi catatan amal orang-orang yang berbakti (Arab: abrârأبرار). Kedua kata tersebut disebutkan di dalam Alquran Surah Al-Muthaffifin, surah nomor 83.
 
Sungguh besar keutamaan yg kita dapatkan dengan hadir dimajelis ilmu. Semoga Allah Swt, menambahkan semangat kepada kita untuk terus menuntut ilmu, terutama ilmu agama di zaman penuh fitnah dan kecanggihan ini.
Aamiin ya Robbal 'Alamiin...

No comments:

Post a Comment