MAKALAH
Bahasa Indonesia
“Materi Proposal”
“Materi Proposal”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK ....
1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................
4. ..........................................
5. ..........................................
6. ..........................................
7. ..........................................
SMA/SMK ............................................
TAHUN AJARAN 20....-20....
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Dengan menyebut nama Allah Subhana
Wa Ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa
Indonesia ini dengan sebuah pembahasan tentang “Proposal dan Contohnya”.
Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Serta ucapan terima kasih kepada guru pembimbing pelajaran Bahasa Indonesia yang
terhormat Bapak/Ibu .................................... dimana atas bimbingan beliau
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat serta referensi pembelajaran maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Palembang, ................................
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1
Definisi
Proposal .............................................................................. 3
2.2
Tujuan
Penyusunan Proposal ........................................................ 4
2.3
Fungsi Proposal ............................................................................... 4
2.4
Manfaat Proposal ............................................................................ 4
2.5
Keunggulan
dan Kelemahan Proposal .......................................... 5
2.6
Ciri-Ciri
Proposal ............................................................................ 5
2.7
Syarat-Syarat
Proposal ................................................................... 6
2.8
Hal-Hal
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Proposal 7
2.9
Jenis-Jenis
Proposal ......................................................................... 8
2.10Struktur
Proposal ............................................................................ 10
2.11Contoh
Proposal .............................................................................. 22
A.
Judul
Proposal Penelitian ......................................................... 22
B.
Latar
Belakang Masalah ........................................................... 22
C.
Pembatasan
Masalah ................................................................. 23
D.
Rumusan
Masalah ..................................................................... 23
E.
Kajian
Teori ............................................................................... 23
F.
Hipotesis
...................................................................................... 23
G.
Desain
Penelitian ........................................................................ 23
H.
Populasi
dan Sampel ................................................................. 24
I.
Instrumen
Pengumpulan Data ................................................. 24
J.
Validitas
Data ............................................................................. 24
BAB III : PENUTUP ............................................................................................... 25
A. Kesimpulan ...................................................................................... 25
B. Saran ................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 26
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada
dasarnya kita akan terus mengalami perubahan-perubahan dalam memperbaiki
kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola
perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Sebagaimana
saat ini telah banyak contoh nyata perkembangan-perkembangan tersebut. Seperti
kreatifitas-kreatifitas masyarakat dalam mengadakan sebuah kegiatan. Sekarang
tidak hanya pada masyarakat dewasa bahkan pada anak sekolah ataupun mahasiswa
kini aktif dalam mengadakan kegitan-kegitan yang bersifat pendidikan. Tetapi
bukan berarti kegiatan tersebut berhenti pada level lingkungan sekolah atau
kampus saja namun kini sudah merambat pada dunia usaha, sosial, dan lain
sebagainya. Sehingga kini kita sekarang memerlukan sebuah alat pendukung yang
dapat memperlancar berjalannya kegitan-kegitan tersebut.
Selain itu,
setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dilakukan
sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. Dan dalam
kegiatan itu tentunya ada hal yang harus melengkapi sebagai prasyarat yang bisa
memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Alat atau hal
inilah yang disebut sebagai proposal. Hasnun
Anwar (2004:73), proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan
tertentu. Proposal
dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan dijalankan
nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang
nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan.
Proposal sebagai rancangan atau rencana yang sudah tersusun rapi akan sangat
memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilakukan.
Karena
selain sebagai rancangan suatu kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan
yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan
sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka
memperoleh pemahaman mengenai tujuan atau insformasi yang terdapat di dalam
proposal tersebut secara lebih mendetail. Dan diharapkan juga proposal
tersebut dibuat dengan memberikan informasi yang sedetail mungkin mengenai
kegiatan ataupun tujuan yang ingin dicapai oleh pembuat proposal kepada si
pembaca, sehingga akhirnya si pembaca memperoleh persamaan visi, misi, dan
tujuan dari proposal tersebut. Tetapi juga perlu di garis bawahi bahwa penulisan
proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan
proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah
dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya. Proposal hanya menjadi tahap awal dalam
pembuatan suatu kegiatan atau tahap awal suatu perencanaan yang hanya bersifat
pemberitahuan kepa pembaca.
1.2
Rumusan Masalah
Dari
pemaparan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1.
Apa yang dimaksud
dengan proposal?
2.
Apa tujuan penyusunan
proposal?
3.
Apa fungsi penyusunan
proposal?
4.
Apa saja manfaat
penyusunan proposal?
5.
Apa keungulan dan
kekurangan proposal?
6.
Apa unsur-unsur
penyusunan proposal?
7.
Apa syarat-syarat
penyusunan proposal?
8.
Hal apa saja yang
harus diperhatikan dalam penyusunan proposal?
9.
Apa saja jenis-jenis
proposal?
10. Bagaimana struktur penyusunan proposal?
11. Bagaimana contoh penyusunan proposal?
1.3
Tujuan
Dari
pemaparan Rumusan masalah di atas maka tujuannya adalah sebagai berikut:
1.
Untuk memahami dan
mengetahui pengertian proposal
2.
Untuk mengetahui
tujuan penyusunan proposal
3.
Untuk mengetahui
fungsi penyusunan proposal
4.
Untuk mengetahui
manfaat penyusunan proposal
5.
Untuk mengetahui
keungulan dan kekurangan proposal
6.
Untuk mengetahui
unsur-unsur penyusunan proposal
7.
Untuk mengetahui
syarat-syarat penyusunan proposal
8.
Untuk mengetahui hal
apa saja yang harus diperhatikan dalam penyusunan proposal
9.
Untuk mengetahui
jenis-jenis proposal
10. Untuk mengetahui struktur penyusunan proposal
11. Untuk mengetahui contoh penyusunan proposal
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Defisini Proposal
Berdasarkan
kajian etimologis, proposal berasal dari kata bahasa inggris “propose” yang
berarti mengusulkan, mengemukakan, atau menawarkan. Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja. Menurut Hariwijaya,
(2005:12-13) proposal memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk
pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran,
maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan,
dana, dan lain sebagainya.
Untuk lebih
memahami pengertian proposal kita bisa membandingkan pengertiannya dengan
proposal dalam dunia ilmiah. Proposal adalah suatu rancangan desain
penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti
tentang suatu bahan penelitian. Proposal merupakan rencana yang dituangkan
dalam bentuk rancangan kerja. Menurut Hasnun Anwar (2004:73), proposal adalah
rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu. Jay
(2006:1) menyatakan proposal adalah alat bantu menejemen
standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien. Keraf
(2001:302) mempunyai pendefinisian yang agak berbeda dengan
pendapat-pendapat diatas yaitu proposal adalah suatu saran
atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan
atau melakukan suatu pekerjaan.
Proposal
dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah suatu rancangan desain penelitian
(usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu
bahan penelitian. “Proposal penelitian” bagi seorang peneliti atau mahasiswa
digunakan untuk membantu membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi).
Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan
yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya.
Berdasarkan
beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan proposal adalah suatu rancangan
kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai
standar oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak
yang dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam
penelitiannya. Proposal
bernilai penting dan strategis karena merupakan awal yang menentukan
keberhasilan suatu rencana program (usaha atau kegiatan). Karenanya, banyak orang
atau lembaga menjadikan proposal sebagai "senjata ampuh" untuk
menunjukkan apa saja ide, rencana kegiatan (usaha), dan program yang ditawarkan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2.2
Tujuan Penyusunan Proposal
TTentulah
kita memiliki tujuan dalam setiap penyusunan proposal. Beberapa tujuan dalam
penyusuanan proposal yaitu:
1.
Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak
yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
2. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam
melaksanakan kegiatan tersebut.
3. Untuk menyakinkan para donatur/sponsor agar mereka
memberikan dukungan meterial maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang
telah direncanakan.
4. Mendapatkan persetujuan.
5. Sebagai titik acuan.
2.3
Fungsi Proposal
Proposal
memiliki fungsi yang sangat penting bagi perseorangan atau lembaga yang
akan melakukan usaha, program, atau kegiatan. Fungsi dari proposal adalah
sebagai berikut:
a) Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang
berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
b) Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil,
menengah, atau besar.
c) Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari
lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
d) Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
e) Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar,
diskusi, pelatihan, dan sebagainya.
2.4
Manfaat Proposal
Dalam
penyusunan proposal juga memiliki manfaat yang berguna bagi pembuat proposal,
manfaat-manfaat proposal:
1 Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam
melaksanakan kegiatan tersebut. Proposal digunakan sebagai pegangan
pelaksanaan, sehingga acara atau kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik
dan sistematis sesuai dengan rencana dan agar tujuan dari acara tersebut
memperoleh hsil yang diharapkan.
2 Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak
yang ingin mengetahui kegiatan tersebut. Proposal disusun untuk memberitahukan
kepada donatur kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada aacara tersebut.
3 Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka
memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang
telah direncanakan. Proposal dibuat sebagai alat untuk meyakinkan donatur agar
pihak dari donatur mau untuk menjalin kerjasama kepada pihak penyelenggara.
4 Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan. Pada dasarnya
sebuah proposal diuraikan secara rinci mengenai awal kegiatan, mulai dari
tujuan kegiatan hingga dana kegiatan.
5 Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak
berwenang. Proposal digunakan sebagai usulan atau perjanjian untuk melegalkan
suatu kegiatan sehingga perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari
pihak yang berwenang.
6 Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan. Proposal
digunakan sebagai pegangan pelaksanaan setiap tahapan kegiatan.
7 Sebagai alat evaluasi kegiatan. Proposal digunakan
sebagai alat evaluasi kegiatan yaitu sebagai cerminan sukses tidaknya suatu
kegiatan yang dapat dilihat dari rancangan yang ada di dalam proposal.
8 Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan
kerja dan komunikasi. Dilihat dari segi hubungan sosial, proposal tidak hanya
berfungsi sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak lain melainkan
sebagai alat yang mendukung hubungan kerja yang lebih komunikatif.
2.5
Keunggulan dan Kelemahan Proposal
Adapun
keunggulan dan kelemahan proposal sebagai berikut;
Ø Keunggulan
Proposal:
1)
Dapat menarik sponsor untuk memberikan sumbangan dana.
2)
Dapat menjadi bukti legalitas.
3)
Memperlancar dan mempermudah pelaksanaan kegiatan.
4)
Memperkecil masalah yang timbul dalam suatu kegiatan.
5)
Sebagai rancangan biaya.
6)
Transparan, efektif, dan efisien.
Ø Kelemahan Proposal:
1)
Tidak memiliki kekuatan tanpa adanya juru bicara.
2)
Memiliki tingkat kepercayaan yang rendah.
2.6
Ciri-Ciri Proposal
Adapun
ciri-ciri proposal sebagai berikut:
a) Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan
dilakukan. Proposal dibuat dengan singkat agar pihak tertentu mengetahui pokok
isi acara yang akan diselenggarakan.
b) Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan. Proposal
seharusnya diberikan kepada donatur terkait minimal satu bulan sebelum acara
sebagai pemberitahuan kepada donatur tersebut.
c) Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang disesuaikan dengan latar belakang
acara.
d) Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah
dijilid yang nantinya diserahkan kepada yang penyelenggara acara. Proposal pada
dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan kegiatan yang
diserahkan penyelenggara kepada donatur.
e) Ada pihak yang mengajukan. Pihak yang mengajukan
tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan.
f) Ada pihak yang menyetujui. Adanya pihak yang
menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari proposal. Hal ini berkaitan dengan
fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu rencana kegiatan.
g) Terdapat gambaran kegiatan secara umum. Gambaran
kegiatan disertakan dalam proposal ber-
guna untuk memberikan informasi pada
siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar
mengetahui apa yang
sebenarnya maksud yang terkandung dalam proposal tersebut.
h) Mempunyai kekuatan persuasif. Proposal mempunyai ciri
persuasif bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
i) Disusun sebelum rencana kerja. Maksudnya agar penerima
mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan kegiatan yang akan
disetujuinya.
j) Bersifat bisnis. Maksudnya proposal ini dibuat dengan
tujuan untuk mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan.
k) Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas. Proposal
disusun harus mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas agar proposal tersebut
bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima.
2.7
Syarat-Syarat Proposal
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik sebagai berikut:
1.
Sistematis.
Artinya, proposal yang disusun harus
berurutan secara sistematis menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana
hingga yang paling kompleks agar efektif dan efisien.
2.
Berencana.
Artinya, proposal tersebut dibuat
secara sengaja dan telah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaanya, serta
mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.
3.
Mengikuti konsep ilmiah.
Artinya, pengerjaan proposal mulai
dari awal hingga akhir harus sesuai dengan cara-cara atau metode ilmiah yang
sudah ditentukan.
4.
Jelas dan dapat dimengerti.
Proposal yang dibuat harus jelas dan
menggambarkan kegiatan yang kan dilaksanakan. Sehingga pihak penerima dapat
mendapatkan gambaran jelas tentang kegiatan yang kan dilaksanakan tersebut.
2.8
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyususnan
Proposal
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal sebagai berikut:
1)
Penempatan dan penggunaan kata yang tepat.
2)
Menghindari penggunaan kalimat panjang dan
bertele-tele.
3)
Penggunaan paragraf.
4)
Penggunaan ejaan.
5)
Sebaiknya proposal ditulis dengan huruf yang mudah
dibaca.
6)
Tidak menyisakan kekosongan yang luas.
7)
Menggunakan spasi 1.5.
8)
Margin.
9)
Diberi nomer halaman.
10)
Format bullet atau angka dpat digunakan ketika ada
tiga poin atau lebih dalam satu paragraf.
11)
Menggunakan jenis kertas yang netral.
12)
Sebaiknya tidak menggunakan kemasan yang tampak mahal.
13)
Ejaan dan tatabahasa sebaiknya diperiksa ulang.
14)
Sumber referensi luar harus disebut dengan tepat.
15)
Proposal beserta doumen lain diletakkan dalam sebuah
folder atau binder.
16)
Sebaiknya disertakan surat pengantar.
17)
Proposal perlu memiliki struktur dan logika yang
jelas.
18)
Penulisan kegiatan harus jelas.
19)
Hasilnya harus dapat diukur/dinilai dengan angka-angka
yang pasti.
20)
Kirimkan proposal hanya jika telah pasti bahwa
proposal telah memenuhi kriteria donator.
21)
Mencantumkan nama organisasi dan tanggal pada setiap
dokumen.
22)
Jelaskan berapa banyak dana dan moril yang dibutuhkan
dari doonatur.
23)
Jumlah dana yang diperlukan dalam kegiatan harus
rasional.
24) Jelaskan tujuan jangka panjang organisasi dan tujuan
jangka pendek dari kegiatan yang dilakukan.
25) Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau
beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki
keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan.
26) Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan
informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan-bahan hasil kesepakatan seluruh
panitia.
27)
Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik,
dan realistis.
28)
Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk
dibahas, direvisi dan disetujui.
29)
Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
30)
Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada
pihak-pihak yang dituju, baikinternal maupun.
2.9
Jenis-Jenis Proposal
Ø Berdasarkan
bentuknya proposal dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a)
Formal
Proposal berbentuk formal terdiri
atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian
pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul,
surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan
permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan
masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi,
fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan
biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran,
tabel, dan sebagainya.
b) Non Formal
Proposal non formal merupakan
variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi
syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal. Proposal non
formal biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat sehingga sebuah
proposal non formal harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah,
saran, pemecahan, dan permohonan.
c)
Semi Formal
Proposal semi formal hampir sama
dengan proposal non formal yaitu variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal
formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap
seperti bentuk formal.
Ø Secara umum
proposal dapat dibedakan menjadi 4 jenis:
1) Proposal bisnis, sesuai dengan namanya, proposal ini
berkaitan dengan usaha seseorang atau
suatu kelompok. Contohnya adalah proposal pendirian usaha atau proposal kerjasama antar dua perusahaan.
suatu kelompok. Contohnya adalah proposal pendirian usaha atau proposal kerjasama antar dua perusahaan.
2) Proposal proyek, mengacu pada dunia kerja, berisikan
serangkaian rencana dalam sektor bisnis atau komersil. Contohnya adalah
proposal proyek perumahan.
3) Proposal penelitian. Merupakan pengajuan kegiatan
penelitian. Sering digunakan dalam kegiatan akademisi seperti penelitian untuk
pembuatan skripsi, tesis, dan sebagainya.
4) Proposal kegiatan/ event adalah pengajuan rencana
sebuah kegiatan yang dilakukan oleh satu individu atau kelompok. Contohnya adalah
proposal kegiatan 17 Agustus.
Ø
Sedangkan ragam proposal berdasarkan tujuan penulisnya
adalah sebagai berikut:
a) Proposal riset/penelitian adalah proposal yang
bertujuan untuk mengajukan pengadaan riset maupun penelitian. Proposal
penelitian terdiri atas, sebagai berikut:
Ø Proposal
penelitian pengembangan
Kegiatan penelitian pada dasarnya
berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan
pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu
permasalahan.
Ø Proposal penelitian
kajian pustaka
Proposal kajian pustaka menggunakan
telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah dan pada dasarnya
bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang
relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan
data atau informasi dari berbgai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan
cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Ø Proposal
penelitian kualitatif
Proposal penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif
Ø Proposal
penelitian kuantitatif
Proposal kuantitatif pada dasarnya
menggunakan suatu penelitian dengan pendekatan deduktif-induktif.
b) Proposal acara adalah proposal yang bertujuan untuk
mengajukan pengadaan suatu acara/
kegiatan.
kegiatan.
c) Proposal kerjasama adalah proposal yang bertujuan
untuk mengajukan usulan kerja sama dengan pihak/lembaga lain.
d) Proposal permohonan dana adalah proposal yang
bertujuan untuk mengajukan permohonan/ permintaan dana.
e) Proposal kerja praktek adalah proposal yang bertujuan
untuk mengajukan permohonan kerja praktek.
f) Proposal usaha adalah proposal yang disusun oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk mendirikan suatu usaha.
2.10
Struktur Proposal
Ø Proposal
Bisnis
1.
Pendahuluan.
1.1 Latar
Belakang.
1.2 Visi Misi.
1.3 Tujuan anda mendirikan usaha.
1.4 Uraian secara singkatgambaran usaha
yang akan atau sedang anda jalankan sekarang.
2.
Profil Perusahaan
2.1 Jenis usaha
Berilah ulasan tentang jenis usaha anda. Semisal anda menjalankan usaha
bisnis kuliner, maka anda ulas jenis usaha anda.
2.2 Nama perusahaan
Untuk nama perusahaan, usahakan menggunakan nama unik namun simple agar
mudah di ingat. Nama perusahaan merupakan branding utama yang harus anda
kuatkan guna menguatkan posisi bisnis anda di bidang tersebut.
2.3 Lokasi
Salah satu pertimbangan para investor adalah lokasi usaha. Apakah lokasi
usaha tersebut strategis atau tidak. Maka, pilih lokasi yang strategis yang terletak
di jalur keramaian atau yang memiliki prospek pasar yang bagur. uraikan lokasi
usaha sejelas - jelasnya. Bila perlu berilah peta dalam bentuk gambar yang kini
telah tersedia menggunakan google map.
3.
Struktur Organisasi Perusahaan
Untuk menilai bagaimana manajemen
bisnis dijalankan salah satunya adalah dengan melihat pada struktur organisasi.
Semakin tertata dan lengkap struktur organisasinya maka akan semakin baik.
4.
Produk Perusahaan
4.1 Jenis produk
Setelah anda menjelaskan jenis usaha anda. Maka, agar lebih gamblang, anda
jelaskan tentang produk anda. Misalkan anda bergerak di bidang bisnis kuliner,
dan anda memilih usaha kecil bakso. Nama bakso anda bisa sebagai contoh bakso
super, maka terangkan dalam proposal anda mengenai bakso super anda.
4.2 Pembuatan produk
Setelah anda menjelaskan secara singkat mengenai jenis produk anda.
Selanjutna anda jelaskan proses pembuatan produk anda atau bisa juga bagaimana
produk anda di sediakan.
4.3 Keunggulan produk
Keunggulan produk anda merupakan hal terpenting yang bisa jadi pertimbangan
para investor. Memberi nilai plus kepada produk anda akan membuat
produk anda laris di pasaran sehingga para investor memiliki kepercayaan bahwa
usaha anda dapat berkembang karena psoduk yang anda miliki memiliki keunggulan
tersendiri.
5.
Target Pasar
Selain itu, dengan mnyertakan target
pasar andamaka anda berarti telah memberi pandangan awal kepada para investor
tentang siapa saja yang nantinya akan anda jadikan pembeli anda.
6.
Promosi dan Pemasaran
Untuk memperkuat branding usaha anda, tentu anda harus melakukan promosi.
Jelaskan kepada investor bagaimana anda akan melakukan promosi produk anda.
7.
Laporan Keuangan
Ø Estimasi
dana
Bab ini menjelaskan tentang keperluan modal yang anda butuhkan
Ø Perhitungan
laba
Buatlah perhitungan sementara terhadap usaha anda. jangan muluk - muluk,
buatlah se realistis mungkin. Anda berikan contoh hitungan yang terpahit dan
contoh hitungan termanis kemudian hitungan umum dari laba perkiraan anda.
Ø Perhitungan
bagi hasil
Yang
terakhir adalah sistem perhitungan hasil. Maksudnya, bagaimana investor
nantinya mendapatkan keuntungan dari usaha anda. Apakah dengan bagi hasil tetap
dengan jumlah persentase tetap tiap bulan atau bisa juga dengan model bagi
hasil syariah yang dibagi sesuai pendapatan usaha. Intinya untung rugi di
tanggung bersama.
8.
Penutup
Sebagai pelengkap, tutup prposal anda denga penutup yang berisi tentang
ucapan terima kasih dan harapan anda terhadap proposal anda.
9.
Lampiran
v Biodata
pemiliki usaha
Untuk membuat investor lebih
percaya, sertakan profil anda, daftar riwayat hidup atau Curriculum Vitae ( CV
) anda secara lengkap.
v Surat
perjanjian
Untuk menanggulangi masalah -
masalah yang terjadi di masa yang akan datang serta sebagai penguat agar usaha
anda terlihat meyakinkan. Buatlah surat perjanjian usaha yang bisa anda
dapatkan contohnya dari internet. Unsur - unsur diatas adalah struktur minimal
yang harus ada pada proposal usaha rumahan. Jika usaha anda merupakan usaha
resmi berskala besar maka ada banyak hal yang harus anda lampirkan
seperti AMDAL, SIUP, dll. namun, untuk usaha kecil saya kira cukup dengan
struktur diatas.
Ø Proposal
Proyek
1.
Judul
Sama seperti dokumen studi
kelayakan, halaman judul berisi Nama Perusahaan klien, Nama Proyek (jika belum
ada nama, harap ditentukan sekarang), Versi saat ini dan Tanggal.
2.
Larangan dan Kerahasiaan (Disclaimer and
Confidetiality)
Karena biasanya proposal mengandung
informasi yang penting dan sensitif mengenai suatu sistem spesifik, maka harus
ada pernyataan yang jelas mengenai larangan penyebaran dan sifat kerahasiaan
dokumen.
3.
Detail Publikasi
Terdiri atas tiga bagian:
a.
Tujuan Proposal
Penjelasan mengenai tujuan dan
diajukannya proposal ini serta audiens yang dituju.
b.
Versi Dokumen
Daftar riwayat perubahan dokumen
c.
Otorisasi Dokumen
Menandakan bahwa dokumen ini resmi
dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak pembuatnya.
4.
Pendahuluan
Jelaskan dalam dua atau tiga
paragraf untuk gambaran mengenai latar belakang tim/perusahaan pelaksana
proyek, dan pengalaman menangani proyek sejenis.
5.
Ringkasan Eksekutif
Penjelasan singkat mengenai
masing-masing subbagian dalam proposal.
6.
Tujuan Proposal secara Bisnis (Business Objectives)
Tujuan pada bagian ini berbeda
dengan yang ada di proposal maupun SRS. Pada bagian ini, tuliskan tujuan dari
implementasi dengan peningkatannya dari sisi bisnis.
7.
Tinjauan Requirements
Pembahasan secara ringkas mengenai
requirements yang telah disetujui dan akan menjadi bagian dari pelaksanaan
proyek.
8.
Hasil/Solusi yang diajukan (Proposed
Deliverables/Solution)
Selaras dengan tujuan proposal, maka
bagian ini akan menjelaskan solusi yang diajukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Berikut adalah hasil/solusi yang akan diajukan sebagai berikut :
a.
Ringkasan Solusi
Berisi ringkasan dan solusi yang
diajukan dalam bentukyang tidak teknis dan singkat.
b.
Penjelasan Detail
Setelah penjelasan singkat, maka
bagian ini akan memberikan penjelasan secara detail, termasuk desain dan
hal-hal teknis.
9.
Uraian Pekerjaan (Statementof Work)
Penjelasan tentang
pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan solusi yang diajukan
secara rinci dan komprehensif. Berikut merupakan uraian pekerjaan sebagai
berikut :
a. Sasaran dan Tujuan
Penjelasan mengenai sasaran dan tujuan dari pekerjaan yang dilakukan.
b. Batasan dan Ruang Lingkup
Berikan batasan-batasan dari pekerjaan,
mana yang merupakan bagian dari pekerjaan proyek dan mana yang bukan.
c. Fase
Pembagian fase-fase pekerjaan sesuai
dengan tahap-tahap pelaksanaannya.
d. Pemahaman
Penjelasan mengenai pemahaman untuk
pekerjaan yang dilaksanakan seperti adanya penghentian proses yang berjalan
dalam fase-fase tertentu.
10.
Rencana Implementasi/Pelaksanaan
Setelah uraian pekerjaan, berikut
ini adalah penjelasan rinci mengenai pelaksanaan pekerjaannya. Beikut yang
merupakan rencana implementasi/pelaksanaa sebagi berikut;
a. Skenario yang diajukan
Berikan skenario dari pelaksanaan pekerjaan, berupa hasil-hasil yang akan
didapatkan jika pekerjaan telah dilaksanakan.
b. Organisasi Proyek
Penjelasan mengenai organisasi dalam tim proyek, bisa dilengkapi dengan
bagan organisasi.
c. Wewenang dan Tanggung Jawab
Penjelasan detail mengenai wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing
posisi tim pelaksana proyek.
d. Rencana Kerja Proyek
Selaras dengan pekerjaan yang telah
diuraikan, bagian ini akan menjelaskan mengenai rencana kerja proyek secara
detail termasuk dengan jadwal pelaksanaan masing-masing pekerjaan.
e. Laporan Progres
Berikan penjelasan mengenai progres
yang telah dicapai sampai dengan saat proposal ini diajukan.
f. Tim Proyek yang diajukan
Berikan nama-nama dari anggota tim
dan posisi masing-masing dalam organisasi proyek.
g. Logistik
Bila diperlukan logistik tertentu
dalam pelaksanaan pekerjaan, dapat diuraikan pada bagian ini.
11.
Investasi
Bagian ini memberikan gambaran mengenai biaya dari proyek ini.
a. Biaya yang dikenakan
Penjelasan mengenai biaya dapat
dibuat dalam bentuk rekapitulasi pekerjaan dan biaya yang dikenakan untuk
masing-masing pekerjaan tersebut.
b. Syarat dan Kondisi
Tentukan syarat dan kondisi dari
pelunasan, biaya, berapa persentase pada masing-masing fase.
12.
Kriteria Penyelesaian
Penjelasan mengenai kriteria di mana
proyek dapat dinyatakan selesai.
13.
Support Setelah Proyek Selesai
Setelah proyek selesai, biasanya ada
masa pemeliharaan, maka jelaskan mengenai uraian dari dukungan teknis
(technical support) terhadap pelaksanaan pemeliharaan tersebut.
14.
Batasan-batasan
Selain kriteria, proyek juga
memiliki batasan-batasan di mana ada hal-hal yang tidak diubah. atau
dipengaruhi selama dan setelah proyek berlangsung.
15.
Lain-lain
Bila ada penjelasan lain-lain yang
perlu ditambahkan, sebaiknya juga disebutkan dalam proposal.
16.
Penutup
Berikan kata-kata penutup untuk
proposal ini, disertai dengan bagian tanda tangan dari pihak yang mengajukan
proposal.
Ø Proposal
Penelitian
A.
HALAMAN JUDUL
Halaman judul memuat : Judul, jenis laporan, lambang
Perguruan Tinggi, nama dan NIM, nama jurusan, nama program studi, nama
perguruan tinggi dan tahun pengajuan.
Judul Usulan Penelitian : Judul hendaknya dibuat singkat dan
jelas, menggambarkan konsep dan topik dari penelitian dan menggambarkan adanya
keterkaitan antara variable, lokasi penelitian dan tahun penelitian. Diketik
dengan menggunakan huruf kapital, tidak boleh disingkat dan format ketikan
dalam bentuk piramida terbalik ( V ).
Jenis Laporan : Jenis laporan adalah
usulan penelitian.
Lambang Institusi Perguruan Tinggi
Nama mahasiswa dan NIM
Nama Jurusan
Nama Program Studi
Nama Perguruan Tinggi
Tahun Pengajuan : Tahun pengajuan adalah
tahun dimana usulan penelitian tersebut diajukan
B.
HALAMAN PERSETUJUAN
Halaman persetujuan memuat : Judul usulan penelitian, persetujuan dosen
pembimbing beserta tanda tangan dan waktu persetujuan
C.
DAFTAR ISI
Daftar Isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-bagian dalam
skripsi maupun sub-sub bagiannya beserta nomor halamannya.
D.
ISI
Dibagian isi terdiri dari beberapa bab dan dari beberapa bab tersebut masih
terdapat beberapa sub bab.
BAB I. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Latar
belakang memuat: gambaran tema permasalahan di lokasi penelitian yang akan
dibahas dan berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan, diuraikan dari
masalah yang luas ke arah masalah yang khusus. Oleh karena itu diperlukan data
studi awal di lokasi tempat penelitian.
Ada 4
kriteria latar belakang yang baik:
v Adanya
“seriousness of problem”,
v Adanya
“sense of urgency” ( masalah yang harus segera ditangani
v Adanya
“political will” (kebijaksanaan dari organisasi atau politis
v Adanya
“manage – ability” ( direkomendasikan oleh pihak manajemen ).
Latar
belakang ini juga harus mampu menjawab pertanyaan “mengapa memilih topik
tersebut”
2.
Perumusan Masalah
Perumusan
masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang tegas dan jelas, serta
menggambarkan arah hubungan antar dua variabel atau lebih. Misalnya adakah,
apakah, bagaimanakah, dan lainnya.
3.
Batasan Masalah
Batasan
masalah adalah pembatasan ruang lingkup yang dilakukan dalam penelitian, dimana
pembatasan tersebut meliputi: tema/topik, area atau wilayah yang diteliti,
sumber informasi, lokasi penelitian serta waktu penelitian
4.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian meliputi :
a. Tujuan Umum: Meliputi tujuan yang akan dicapai secara
menyeluruh yang dapat menjawab tema/judul penelitian
b. Tujuan Khusus ; Meliputi jabaran atau rincian dari
tujuan umum secara operasional sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah.
Tujuan khusus akan menggambarkan hasil dan pembahasan yang akan diperoleh dari
penelitian ini.
5.
Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian meliputi: 1) manfaat bagi pengguna (user), 2) pengembangan keilmuan
dan 3) bagi peneliti, sehingga scara khusus hasil penelitian memberikan masukan
bagi si peneliti, masyarakat, instansi terkait dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sebuah
kebijakan
6.
Keaslian Penelitian
Keaslian
penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk menelusuri dan mengidentifikasi
penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian yang
dilakukannya.Setiap penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan yang berbeda
dengan penelitian-penelitian sebelumnya, sekalipun penelitian tersebut
merupakan replikasi penelitian sebelumnya. Pernyataan tentang keaslian
penelitian meliputi identifikasi persamaan penelitian sebelumnya yang sangat
relevan dan perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukannya.
Perbedaan
dan persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu dapat meliputi : kerangka
teori, penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus atau
generalisasi teori pada populasi yamg lebih luas, kerangka konsep, rancangan
penelitian, instrument penelitian, dan teknik analisis atau pemodelan data.
Penyajiannya dapat dalam bentuk matriks persamaan dan perbedaan penelitian
sebelunya.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan
pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk mengidentifikasi makalah dan
buku yang bermanfaat dan ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan serta
merujuk pada semua hasil penelitian terdahulu pada bidang tersebut. Tinjauan
pustaka disusun berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian dan
masalah yang akan dipecahkan.
Sumber yang
dipakai dalam tinjauan pustaka harus disebutkan dengan mencantumkan nama
penulis dan tahun terbit dengan model Vancouver. Format penyajiannya dimulai tinjuan
teori untuk variabel independen, variabel dependen dan keterkaitan antar
variabel yang diteliti dengan mengacu pada penelitian sebelumnya.
a.
Landasan Teori
Landasan
teori menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli
tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari
hasil dan pembahasan secara detail, dapat berupa definisi-definisi atau model
matematis yang langsung berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti.
Teori-teori yang dirujuk harus mengacu pada variabel-variabel yang diteliti.
Dimulai dari penjelasan tema, variabel independen dan variabel dependennya atau
faktor-faktor yang diteliti serta dijelaskan teori-teori tersebut untuk
mendukung hipotesis yang akan diajukan.
b.
Kerangka Teori
Kerangka
teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di
dalamnya dan memberikan panduan pada saat peneliti membaca pustaka.Kerangka
teori tidak dapat dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka dan
sebaliknya kalau peneliti belum mempunyai kerangka teori maka peneliti tidak
akan dapat membaca pustaka dengan efektif.
c.
Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka
konsep penelitian merupakan operasionalisasi keterkaitan antar
variabel-variabel yang berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi
pada satu bagian dari kerangka teori. Kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek
yang telah dipilih dari kerangka teori untuk dijadikan dasar masalah
penelitiannya. Jadi kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan berhubungan
dengan masalah penelitian yang spesifik.
d.
Hipotesis
Hipotesis
memuat : pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan
pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi.
Hipotesis tidak selalu harus ada tergantung pada jenis dan tujuan penelitian.
Oleh karena itu hipotesis harus diuji kebenarannya dan pengujiaannya harus
mendasarkan pada kaidah-kaidah keilmuan (scientific methods) yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri
hipotesis yaitu :
v Dinyatakan
dalam bentuk pernyataan (statement) bukan kalimat tanya
v Hipotesis
hendaknya berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diteliti
v Hipotesis
harus dapat diuji yaitu terdiri dari variable yang dapat diukur dan dapat
dibanding-bandingkan sehingga diperoleh hasil yang obyektif
v Hipotesis
hendaknya sederhana dan terbatas ( tidak menimbulkan perbedaan pengertian dan
tidak terlalu luas sifatnya )
BAB III. METODE PENELITIAN
Metode
penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan sample penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, hubungan variable dan definisi operasional, instrumen
penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan
keterbatasan
a. Jenis Penelitian
Berisi langkah-langkah yang akan
diambil untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
b. Populasi dan Sample
Berisi cara pengambilan sample,
besar sample, cara pengumpulan sample, teknik penarikan sample. Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri dari
subyek maupun obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi
bukan hanya orang, tetapi semua benda yang memiliki sifat atau ciri-ciri yang
bisa diteliti. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut
c. Lokasi dan Waktu Penelitian
Berisi mengenai tempat / lokasi penelitian beserta waktu yang dipergunakan
melakukan penelitian
d. Variabel
Berisi keterangan tentang variable atau
factor yang diamati atau diteliti dalam suatu penelitian
e. Definisi Operasional
Menjelaskan bagaimana suatu variable
akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan untuk mengukurnya. Definisi ini
mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan data. Definisi operasional
mendiskripsikan variable sehingga bersifat spesifik (tidak berintegrasi ganda),
terukur, menunjukkan sifat atau macam variable sesuai dengan tingkat
pengukurannya dan menunjukkan kedudukan variable dalam kerangka teoritis.
f. Teknik Pengumpulan Data
Berisi cara pengumpulan data yang
dapat berupa data primer maupun data sekunder. Berdasarkan caranya pengumpulan
data dapat berupa observasi, wawancara langsung, angket, pengukuran /
pemeriksanaan
g. Instrument Penelitian
Instrument ( alat ukur ) penelitian
dapat berupa kuesioner, cek list yang digunakan sebagai pedoman observasi dan
wawancara atau angket
h. Teknik Pengolahan Data
Berisi cara pengolahan data yang
akan dilakukan peneliti sehingga data hasil penelitian dapat menjadi informasi
yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian.
i. Metode Analisis Data
Metode analisa data menjelaskan
bagaimana seorang peneliti mengubah data hasil penelitian menjadi informasi
yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian. Kegiatan analisa
data ini meliputi: persiapan, tabulasi dan aplikasi data. Pada tahap analisa
data inidapat menggunakan uji statistik jika memang data dlam penelitian
tersebut harus diuji dengan uji statistik
j. Keterbatasan
Dalam setiap penelitian pasti
mempunyai kelemahan-kelemahan dimana kelemahan tersebut ditulis dalam
keterbatasan. Dalam bab ini disajikan keterbatasan peneliti secara teknis yang
mungkin mempunyai dampak secara metodologis maupun substantif, seperti:
keterbatasan pengambilan sampel, keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan
instrumen penelitian, keterbatasan waktu dan sebagainya
E.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar
Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan
rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan tentang
pustaka dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.
F.
LAMPIRAN
Lampiran
memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian
seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain yang sifatnya
melengkapi usulan atau proposal penelitian.
Ø Proposal
Kegiatan
1.
Latar Belakang
§ Berisi
alasan “mengapa” kegiatan tersebut direncanakan
§ Latar
belakang biasanya berisi 3 bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan
bagian penutup yang pola kalimatnya dari kalimat/maksud umum ke kalimat/maksud
khusus
2. Tujuan Kegiatan
§ Berisi
alasan “untuk apa” kegiatan tersebut direncanakan
§ Tujuan dapat
terdiri dari minimal 1 tujuan atau lebih yang berurutan dari tujuan yang paling
penting hingga tujuan yang kurang penting
3. Nama dan Tema Kegiatan
§ Berisi
nama/judul kegiatan dan tema yang diangkat dalam kegiatan
Contoh :
·
Nama kegiatan :
“Lomba Lingkungan Sehat Tingkat Kelurahan Sukomakmur 2007”
·
Tema kegiatan :
“Lingkungan Bersih, Masyarakat Sehat”
4. Bentuk Kegiatan
§ Berisi
tentang format/bentuk sajian kegiatanC
Contoh : dengan tema “Lingkungan
Bersih, Masyarakat Sehat”, bentuk kegiatannya seperti :
· Lomba
Lingkungan Sehat
· Lomba
Membuat Taman Toga
· Penyuluhan
Kesehatan Lingkungan
· Penyemprotan
Nyamuk Demam Berdarah
· Dll
5.
Peserta
§ Berisi keterangan
tentang “siapa” yang akan ikut dalam kegiatan
§ Orang yang
menjadi peserta sesuai dengan segmen/jenis kegiatan yang direncanakan
6. Penyelenggara
· Berisi
keterangan siapa yang menjadi penyelenggara kegiatan.
· Biasanya
penyelenggara ini adalah suatu kelompok organisasi atau kumpulan yang hendak
melaksanakan kegiatan karena alasan tertentu
· Pada bagian
penyelenggara ini perlu pula ditampilkan nama dan nomor kontak atau sekretariat
yang dapat dihubungi
7. Jadwal dan Lokasi Kegiatan
Berisi keterangan “kapan dan dimana”
kegiatan akan dilaksanakan
8. Susunan Acara
§ Berisi
uraian susunan acara/pelaksanaan kegiatan dari saat mulai sampai selesai.
§ Bisa
ditampilkan dalam bentuk tabel dengan format kolom tabel sesuai kebutuhan (No,
Waktu, Acara, Pelaksana,dll.)
§ Pada sebuah
kegiatan yang menggunakan pembicara, sebelum penyusunan acara perlu dilakukan
konfirmasi untuk menyesuaikan waktu dan durasi tiap sesi pembicaraan
9. Susunan Panitia
§ Berisi
susunan kepanitiaan yang telah terbentuk
§ Susunan
panitia ini ditampilkan agar pihak yang membaca dapat memiliki data yang jelas
dengan siapa pihaknya akan bekerjasama.
10.
Rencana Anggaran
§ Berisi
rincian pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan dana yang masih diperlukan
§ Disusun
secara sederhana tetapi tetap menggunakan prinsip penyusunan keuangan
11.
Penutup
§ Berisi
kalimat yang menyatakan harapan agar banyak pihak dapat tertarik untuk
mendukung kegiatan.
§ Ditandatangani
oleh Ketua Pelaksana / Ketua Panitia dan mengetahui Penanggungjawab kegiatan
2.11 Contoh
Profosal
A.
Judul
Proposal Penelitian
Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas X SMA N 1 Blora.
B.
Latar
Belakang Masalah
Keberadaan game online memang
mulai mempengaruhi aktivitas keseharian kalangan remaja usia sekolah. Kondisi
ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan para remaja khususnya yang berada
pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk menghabiskan waktunya dengan
bermain game online.
Fakta ini jelas sangat
memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti mereka banyak
menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam perspektif sosiologi,
seseorang yang menjadikan game online sebagai prioritas cenderung akan
berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.
Kedua sifat tersebut jelas
sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang bersangkutan ke depannya.
Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan peneliti pada tanggal
1-3 Mei 2017 di kelas X A-C SMA N 1 Blora ditemukan beberapa permasalahan.
Pertama, 55% siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora menghabiskan waktunya untuk
bermain game online.
Persentase tersebut diperoleh
melalui pengambilan data dengan menggunakan instrumen berupa angket. Kedua,
prestasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora masih tergolong dalam kategori
rendah dimana sebagian besar siswa masih belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal dalam mata pelajaran wajib.
Kedua permasalahan tersebut
tentu dapat menghambat pencapaian tujuan kognitif, afektif dan psikomotorik
dari pembelajaran. Oleh karena itu, perlu sekiranya diadakan penelitian dengan
judul “Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Kelas X SMA N 1 Blora”.
C.
Pembatasan
Masalah
§
Tingginya intensitas bermain
game online yang dilakukan oleh siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora.
§
Rendahnya prestasi belajar
sebagian besar siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora.
\
D.
Rumusan
Masalah
§
Adakah pengaruh aktivitas
bermain game online terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA N 1 Blora?
E.
Kajian
Teori
Berdasarkan permasalahan yang
dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu dicantumkan dua teori yaitu
mengenai prestasi belajar dan game online. Kajian teori mengenai prestasi
belajar terdiri dari pengertian, ciri-ciri, faktor yang mempengaruhi dan upaya
untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian teori mengenai game online
meliputi pengertian, jenis dan dampaknya.
F.
Hipotesis
§
Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara variabel aktivitas bermain game online dengan prestasi
belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora.
G.
Desain
Penelitian
Penelitian ini berdesain
ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu fakta yang telah
terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan angka.
H.
Populasi
dan Sampel
§
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora yang berjumlah 180 orang.
§
Sampel dalam penelitian ini
akan mengambil masing-masing 30 orang dari setiap kelas untuk dijadikan sebagai
subjek. Pengambilan siswa tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik simple
random sampling, dimana responden dipilih oleh peneliti secara acak.
I.
Instrumen
Pengumpulan Data
Peneliti akan melakukan
pengumpulan data dari responden dengan menggunakan instrumen berupa angket
tertutup. Dalam angket ini telah disusun berbagai pertanyaan mengenai variabel
yang diteliti, yaitu aktivitas bermain game online dan motivasi belajar.
J.
Validitas
Data
Pengujian data hasil penelitian
ini menggunakan empat validitas yaitu isi (content), konstruk (construct),
konkuren (Concurrent) dan prediksi (predictive). Alat ukur yang akan digunakan
oleh peneliti untuk menguji validitas data penelitian adalah Product Moment
dari Karl Pearson.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Proposal
adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu
kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun bantuan
dari pihak lain. Menurut Hariwijaya,
(2005:12-13) proposal memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk
pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran,
maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan,
dana, dan lain sebagainya.
Adapun
ciri-ciri proposal sebagai berikut: 1. Ada pihak yang mengajukan. 2. Ada pihak
yang menyetujui. 3. Terdapat gambaran kegiatan secara umum. 4. Dibuat
untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan. 5. Sebagai pemberitahuan pertama
suatu kegiatan.
Manfaat
proposal adalah dapat mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan
tersebut dan menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak pihak yang ingin
mengetahui kegiatan tersebut untuk meyakinkan para donatur/sponsor agar mereka
memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan
tersebut.
Proposal
dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si
pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman
mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Dan dari proposal tersebut diharapkan
dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga
akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
Proposal
juga memiliki beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, serta beberapa ketentuan
yang harus diperhatikan dalam penyusunannya. Proposal memiliki urutan struktur
di dalam penyusunannya berdasarakan jenis-jenis proposal.
3.2 Saran
Penyusunan
suatu proposal yang digunakan sebagai rancangan, rencana, atau sebagai
prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan yang
akan dilaksanakan. Proposal yang merupakan suatu rancangan kerja yang
disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan
hendaknya dapat mewakili kegiatan itu sendiri. Sehingga ketika ada orang lain
yang membaca akan segera memahami bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan
antara penusn dan pembaca dapat memiliki kesamaan visi dan misi yang terdapat
di proposal.
DAFTAR PUSTAKA
Hasnun, Anwar. 2007. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Absolut:
Yogyakarta, diakses pada 28 Desember 2015, pukul 08.29 WIB
http://belajarpsikologi.com/contoh-proposal-penelitian-terbaru/Jay,R.2006. Menulis Proposal dan
Laporan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, diakses pada 29 Desember 2015,
pukul 09.22 WIB
http://dwikartikasari-18211665.blogspot.co.id/2014/05/teori-tentang-proposal.html, diakses pada 28 Desember 2015,
pukul 10.02 WIB
http://m-zulkifli.blogspot.co.id/2013/09/contoh-struktur-proposal-proyek.html, diakses pada 29 Desember 2015,
pukul 09.27 WIB
http://prodoskian.blogspot.co.id/2014/05/proposal.html, diakses pada 28 Desember 2015,
pukul 10.43 WIB
http://semuailmiah.blogspot.co.id/2013/08/contoh-kerangka-proposal.html, diakses pada 29 Desember 2015,
pukul 09.29 WIB
http://sophysofisme.blogspot.com/2013/07, diakses pada 29 Desember 2015, pukul
09.33 WIB
http://terbaru-terbaik.blogspot.co.id/2012/11/contoh-proposal-kegiatan-sistematika.html, diakses pada 29 Desember 2015,
pukul 09.44 WIB
http://www.kompasiana.com/inthand/konsep-perubahan-sosial-budaya-dalam-masyarakat_552a86e76ea8346218552d34, diakses pada 28 Desember 2015,
pukul 09.45 WIB
http://www.teoripendidikan.com/2015/09/contoh-proposal-usaha-yang-baik-dan.html, diakses pada 29 Desember 2015,
pukul 09.51 WIB
http://www.usaharumahan19.com/2014/04/contoh-proposal-usaha-makanan.html, diakes pada 29 Desember 2015,
pukul 09.04 WIB
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah, diakses pada
28 Desember 2015, pukul 09.35 WIB
Sophy Sofisme, 2013. Makalah Tentang Proposal, Dalam,
diakses pada 28 Desember 2015, pukul 09.40 WIB
https://notemuza.blogspot.com/2020/01/makalah-pendidikan-agama-islam-umat.html
https://notemuza.blogspot.com/2020/01/makalah-pendidikan-agama-islam-umat.html
No comments:
Post a Comment